Mohon tunggu...
Erica Andriyanti
Erica Andriyanti Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

saya adalah mahasiswa STAI Al-Hamidiyah Jakarta

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Peran dan Penetapan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) dan Penilian Autentik

18 Juni 2024   13:08 Diperbarui: 18 Juni 2024   13:22 349
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dalam konteks pendidikan, penilaian memegang peranan penting sebagai alat untuk mengukur pencapaian siswa. Untuk memastikan keberhasilan proses pendidikan, penetapan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) menjadi landasan yang tidak bisa diabaikan. KKM tidak hanya digunakan sebagai acuan kelulusan siswa, tetapi juga sebagai dasar untuk menyusun program remedial dan pengayaan.

Pentingnya KKM dalam Penilaian Pendidikan

KKM harus ditetapkan sebelum awal tahun ajaran dimulai. Meskipun jumlah peserta didik yang melampaui batas ketuntasan minimal, hal ini tidak mengubah keputusan pendidik dalam menilai kelulusan siswa. KKM juga berperan dalam memberikan layanan remedial bagi siswa yang belum mencapai ketuntasan dan layanan pengayaan bagi siswa yang sudah melampaui kriteria minimal.

Proses Penetapan KKM

Penetapan KKM dilakukan berdasarkan hasil Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) di satuan pendidikan. Faktor-faktor seperti kompleksitas, daya dukung, dan kemampuan peserta didik menjadi pertimbangan utama dalam penetapan KKM. KKM juga menjadi acuan bersama bagi pendidik, peserta didik, dan orang tua dalam menilai pencapaian kompetensi.

Fungsi KKM dalam Pendidikan

  • Acuan Penilaian: KKM digunakan sebagai acuan bagi pendidik dalam menilai kompetensi siswa dan memberikan respon yang tepat.
  • Persiapan Peserta Didik: KKM menjadi panduan bagi peserta didik dalam mempersiapkan diri mengikuti penilaian mata pelajaran.
  • Evaluasi Program Pembelajaran: KKM digunakan sebagai tolok ukur dalam mengevaluasi program pembelajaran di sekolah.
  • Kontrak Pedagogik: KKM menjadi kontrak pedagogik antara pendidik, peserta didik, dan satuan pendidikan dalam mencapai tujuan pembelajaran.
  • Target Pencapaian: KKM menjadi target bagi satuan pendidikan dalam mencapai kompetensi tiap mata pelajaran.

Hal-hal yang Perlu Diperhatikan dalam Penetapan KKM

  • Tingkat Kompleksitas: Kompleksitas indikator kompetensi dasar menjadi pertimbangan dalam penetapan KKM.
  • Sumber Daya Pendukung: Sarana dan prasarana pendidikan, manajemen sekolah, dan dukungan stakeholders menjadi faktor penentu dalam penetapan KKM.
  • Kemampuan Peserta Didik: Tingkat kemampuan peserta didik di sekolah menjadi pertimbangan dalam penetapan KKM.

Langkah Penetapan KKM

  • Penetapan KKM Mata Pelajaran: Guru atau kelompok guru menetapkan KKM dengan mempertimbangkan kompleksitas, daya dukung, dan kemampuan peserta didik.
  • Penetapan KKM Indikator: KKM untuk setiap indikator ditentukan dan dijumlahkan untuk mendapatkan KKM kompetensi dasar.
  • Validasi KKM: Hasil penetapan KKM disahkan oleh kepala sekolah dan disosialisasikan kepada pihak-pihak terkait.

Contoh penilian KKM :

Rumusnya ( KKM Per KD = jumlah total setiap aspek : jumlah total aspek )

*Aspek daya dukung mendapat nilai 90

*aspek kompleksitas mendapat nilai 70

*aspek intake mendapat skor 65

 jika bobot setiap aspek sama, nilai kkm untuk kd tersebut adalah sebagai berikut:

90 + 70 + 65 : 3 = 75 (kkm)

Dengan penetapan KKM yang tepat, diharapkan proses penilaian pendidikan dapat berjalan efektif dan efisien serta memberikan gambaran yang akurat terkait pencapaian kompetensi siswa. 

Penilaian dalam dunia pendidikan merupakan aspek krusial yang tidak hanya mengukur pencapaian siswa, tetapi juga menjadi panduan dalam pengembangan proses pembelajaran. Dalam konteks ini, konsep Penilaian Autentik menjadi sorotan utama sebagai pendekatan yang inovatif dan efektif dalam mengevaluasi kemampuan siswa secara menyeluruh.

Penilaian Autentik, diperkenalkan oleh Wiggins pada tahun 1990, menantang pendekatan penilaian tradisional yang cenderung umum dan terbatas. 

Penilaian ini mengarah pada unjuk kerja siswa berdasarkan penguasaan pengetahuan yang diterapkan dalam konteks nyata. Dengan fokus pada ide-ide inovatif, integrasi pengetahuan, dan penyempurnaan tugas, penilaian autentik mendorong siswa untuk menunjukkan kemampuan dan kompetensi yang relevan dalam kehidupan sehari-hari.

Proses Penilaian Autentik penilaian autentik mempertimbangkan kompleksitas, daya dukung, dan kemampuan peserta didik sebagai faktor penentu dalam penetapan standar kompetensi.

Dengan pendekatan penilaian KKM dan Autentik, diharapkan siswa dapat mengembangkan keterampilan yang relevan, mengintegrasikan pengetahuan, dan menunjukkan kompetensi yang sesuai dengan tuntutan dunia nyata. Penilaian autentik menjadi landasan yang kuat dalam mengevaluasi kemajuan siswa secara holistik dan mempersiapkan mereka untuk menghadapi tantangan di masa depan.

Sumber :

Dra. Latifah Hanum, M,Si Perencanaan Pembelajaran

Ridwan Abdullah Sani Penilaian Auntentik

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun