Self esteem merupakan bagian dari kesehatan mental. Pada saat ini, self esteem telah menjadi sorotan penting di mana kita semakin terhubung melalui media sosial. Lalu bagaimana dampak sosial media terhadap self esteem? Apakah itu dapat membangun self esteem atau malah merusak? Pada artikel kali ini, kita akan mengeksplorasi dampak dari sosial media pada self esteem dan bagaimana kita dapat memahami pengaruhnya dalam era digital ini.
Menurut Tambunan (2001), self esteem adalah sikap individu dalam penilaian dirinya sendiri yang diungkapkan dalam sikap positif maupun negatif. Self esteem berkaitan dengan bagaimana orang menilai dirinya sendiri dan akan memengaruhi kehidupannya sehari-hari. Sedangkan Brandent (2005) berpendapat bahwa self esteem adalah keyakinan dari tindakan kita untuk menghadapi tantangan kehidupan. Self esteem adalah keyakinan untuk kita bahagia, perasaan berharga, serta kelayakan diri yang memungkinkan kita untuk menegaskan kebutuhan dan menikmati hasil dari kerja kita.
Jadi bisa disimpulkan bahwa self esteem adalah harga diri atau penilaian yang dimiliki seseorang terhadap dirinya sendiri. Hal ini meliputi perasaan individu terhadap nilai, kebermaknaan, kepercayaan, dan kepuasan terhadap diri sendiri.
Struktur self esteem melibatkan dua komponen utama:
- Self Esteem yang Tinggi: Mencakup kepercayaan diri, rasa hormat terhadap diri sendiri, dan rasa peraya diri.
- Self Esteem yang Rendah: Berhubungan dengan perasaan tidak aman, kecemasan, dan keraguan diri.
Dampak yang ditimbulkan sosial media terhadap self esteem:
Perbandingan Sosial yang Berlebihan
      Kehadiran terus-menerus dari kehidupan orang lain di media sosial dapat menyebabkan perasaan tidak puas terhadap diri sendiri. Orang sering membandingkan pencapaian dan penampilan mereka dengan apa yang mereka lihat di platform sosial, meningkatkan ketidakamanan dan menekan self esteem.
Membentuk Citra Diri
      Sosial media sering kali menjadi platform bagi individu untuk membangun citra diri mereka. Tapi, apakah citra yang dibangun berakar dari realitas atau hanya hasil pengeditan selektif? Ini dapat memengaruhi self esteem seseorang ketika mereka membandingkan kehidupan mereka dengan gambaran sempurna di media sosial.
Pengaruh Pemulihan dan Pemeliharaan Diri
      Namun, di sisi lain, sosial media dapat menjadi platform positif. Banyak komunitas yang didedikasikan untuk mempromosikan self care, memotivasi, dan mendukung pertumbuhan pribadi. Bagaimana kita dapat menggunakan sosial media untuk membangun self esteem yang sehat?
Respon Terhadap Komentar dan Like
      Komentar dan jumlah "like" di media sosial sering menjadi faktor pengukur seberapa "bernilai"nya seseorang di dunia digital. Perhatian ini dapat menjadi penyemangat, namun juga dapat merusak self esteem ketika ekspektasi tidak terpenuhi.
Mempertanyakan Kebenaran dan Kesadaran
      Banyaknya konten yang diedit secara visual dan naratif yang diperlihatkan di media sosial dapat memicu pertanyaan atas kebenaran dari informasi dan keadaan yang dipresentasikan. hal ini dapat mempengaruhi persepsi tentang realitas, yang pada gilirannya dapat mempengaruhi self esteem.