Mohon tunggu...
Eriana Sari
Eriana Sari Mohon Tunggu... Buruh - Ibu Rumah Tangga

https://erianasari0507.blogspot.com/ https://www.instagram.com/erianasari05/ https://twitter.com/Erianasari05 https://www.facebook.com/eriana05 https://www.linkedin.com/in/eriana-sari-1a140916a/

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Perlukah Air Mata di Tumpahkan.

1 September 2019   21:39 Diperbarui: 2 September 2019   00:58 33
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Banyak yang tak bisa membendung airmata ketika bersedih,ketika mulut tak lagi bisa untuk ungkapkan sesak dalam dada.

termasuk penulis yang juga manusia biasa,notabene hanya seorang ibu dari sekian ibu didunia.

Menangis adalah salah satu ciri wanita untuk menumpahkan semua ganjalan dalam dada.

Hal yang mudah tanpa harus berbayar.

Berharap setelah semua ditumpahkan dengan airmata,semua sesak sirna terhanyut waktu.

Ada banyak kisah dalam hidup.

Ada banyak narasi yang terkadang tidak perlu dikisahkan seperti cerita dongeng anak anak beberapa saat sebelum tidur.

Banyak gundah yang terkadang tak ada ujung penyelesaian.

Dilain waktu ada beberapa kesempatan untuk berkeluh,kemudaian terhenti saat akan berkisah airmata kembali tumpah.

Benar ada kiasan bercerita tentang duka...sama hal mengungkit kisah tersebut kembali terjadi.

Penulis ingin memberikan sedikit tips bagi para ibu...,ibu di Indonesia terutama.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun