Naruto merupakan sebuah serial manga karya dari Masashi Kishimoto yang kemudian dialihwahanakan menjadi anime yang begitu legendaris. Naruto menceritakan tentang seorang ninja bernama Uzumaki Naruto yang berhasrat untuk menjadi Hokage di desanya, Konoha. Hokage disebut juga sebagai ninja terkuat yang ada di desa Konoha.
Meskipun saat kecil Naruto dijauhi karena dianggap sebagai monster, namun dirinya tidak pernah peduli dan tetap pada pendiriannya untuk menjadi seorang Hokage di masa depan. Perjuangannya ternyata tidak sia-sia. Naruto berhasil mewujudkan impiannya menjadi Hokage ke-7 di usianya yang menginjak 28 tahun meskipun tidak ditampilkan secara langsung pada serial anime Naruto Shippuden.
Naruto memang memiliki keinginan kuat dan semangat juang yang tinggi untuk mengejar impiannya sebagai Hokage. Putra dari Hokage keempat ini tidak pernah menyerah dalam menghadapi rintangan sesulit apa pun. Namun, dari segala tekadnya, ada beberapa sifat buruk yang menyelimuti dirinya dari kecil. Berikut merupakan sifat toksik Naruto yang harus kita hindari agar tidak dicap sebagai orang sombong.
#1 Kurang menghormati orang tua
Salah satu sikap toksik Naruto yang sering kita lihat dalam anime adalah kurang menghormati orang yang jauh lebih tua darinya. Kita bisa melihat sikap tak terpuji dari Naruto ini ketika dia berhadapan dengan Jiraiya alias betapa genit. Meskipun sudah akrab, tetap saja sebagai Ninja yang masih belajar harus menghormati yang lebih tua. Naruto juga sering berdebat dengan Tsunade yang saat itu telah diangkat menjadi Hokage kelima.
#2 Tidak menghargai arahan dari pemimpin
Naruto sering kali tidak menghargai arahan dari pemimpin tim saat dia dan kawan-kawannya menjalankan sebuah misi. Naruto menganggap bahwa tindakannya selalu benar, padahal ada pemimpin tim yang lebih tahu apa yang harus dilakukan. Sifat Naruto yang bertindak seenaknya ini kerap menjadi sumber masalah di tim. Kawan-kawan Naruto pun dibuat jengkel karena sikap klan Uzumaki itu yang tidak mendengar arahan dari pemimpin tim.
#3 Bersikap ceroboh karena menganggap dirinya kuat
Naruto selalu menganggap dirinya adalah Ninja terkuat karena ambisinya menjadi seorang Hokage. Sifat sombong tersebut berakibat pada sikap Naruto yang sering ceroboh saat menghadapi situasi sulit seperti melawan musuh atau saat menjalankan misi. Tidak jarang sikap ceroboh tersebut membawa Naruto ke dalam masalah serius yang dapat mengancam nyawanya sendiri. Bukan hanya itu, kecerobohan Naruto sering merugikan kawannya sendiri.
#4 Kelewat percaya diri
Percaya diri itu penting untuk mengendalikan situasi. Namun, jika rasa percaya diri itu dipupuk terlalu tinggi, justru akan menjadi bumerang bagi diri sendiri. Sebagai Ninja yang hiperaktif, Naruto sering menunjukkan sifat yang kelewat percaya diri. Dia selalu percaya bahwa semua musuh dapat dikalahkan dengan mudah. Sayangnya, Naruto bersikap demikian tanpa mengetahui situasi di lapangan yang sebenarnya sehingga merugikan dirinya sendiri.
#5 Bermulut besar
Sepanjang anime Naruto mengudara, saya selalu mendapati karakter Naruto yang bermulut besar alias banyak bacot dan sombong. Siapa pun lawan bicaranya, Naruto acapkali berbicara terlalu tinggi yang membuat orang yang mendengarnya menjadi muak. Idealisme Naruto terlalu tinggi yang ironinya sudah diperlihatkan sejak dirinya masih menjadi genin (ninja tingkat terendah).
#6 Terlalu meremehkan orang lain
Salah satu sifat Naruto yang saya benci adalah terlalu meremehkan kekuatan orang lain. Naruto terlalu menganggap dirinya yang terkuat di antara yang lainnya. Sifat merendahkan lawan ini sering menjadi bumerang bagi Naruto sendiri yang membuatnya terjebak dengan ekspektasinya sendiri.
Meskipun Naruto diselimuti oleh sifat-sifat toksik, namun pada akhirnya dia memang berhasil menjadi seorang Hokage meskipun ada unsur nepotisme. Dia bisa membuktikan kepada semua orang yang selama ini meremehkannya. Namun, tetap saja, Naruto adalah salah satu karakter paling toksik yang pernah saya ikuti dalam sebuah serial anime.***
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H