Mohon tunggu...
Erfransdo
Erfransdo Mohon Tunggu... Lainnya - Journalist, Traveler

Penggiat aksara dan penggemar tualang | Chelsea fans

Selanjutnya

Tutup

Parenting Pilihan

Judi Online di Kalangan Anak, Bukti Orang Tua Gagal Mendidik Anak Mereka

2 Agustus 2024   16:27 Diperbarui: 2 Agustus 2024   18:38 200
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Fenomena judi online sudah menjadi masalah sangat serius yang perlu ditangani dengan serius pula. Layaknya rokok, judi online juga bersifat adiktif. Judi online menimbulkan segudang masalah. Tidak hanya masalah keuangan, namun juga masalah rumah tangga sampai menyangkut dengan nyawa seseorang. Cukup banyak kasus pembunuhan yang dilatarbelakangi karena judi online.

Ironinya, kini pelaku judi online tidak hanya menyasar golongan dewasa hingga tua saja, namun anak-anak juga sudah menjadi korbannya. Baru-baru ini, Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) menyebutkan ada sebanyak 80 ribu anak di bawah usia 10 tahun yang menjadi pemain judi online. Hal ini tentunya menjadi fenomena yang amat sangat disayangkan. Masih kecil sudah bermain judi, bagaimana kalau sudah besar?

Dari data tersebut, provinsi Jawa Barat menyumbang jumlah terbesar terkait anak yang menjadi pemain judi online, yakni sebanyak 41 ribu orang. Sementara itu Jakarta Barat menjadi kota dengan penyumbang terbanyak dengan total 4.300 anak yang terpapar kecanduan judi online. Sebuah statistik yang sangat memprihatinkan.

Penyebab anak kecanduan main judi online

Cukup banyak penyebab mengapa anak-anak menjadi kecanduan bermain judi online. Salah satu faktornya adalah kecanggihan teknologi. Gadget yang mereka pakai menjadi pembuka akses untuk menjangkau situs-situs judi online. Awalnya hanya coba-coba, lama-kelamaan menjadi kecanduan karena bagi mereka hal itu sangat menyenangkan seperti bermain gim pada umumnya.

Lingkungan pergaulan yang buruk juga menjadi pemicu mengapa semakin banyak anak yang bermain judi online tanpa tahu konsekuensinya. Terlebih, yang namanya anak-anak rasa keingintahuannya masih sangat tinggi. Hal itu yang mendorong anak-anak untuk menjangkau situs judi online karena aksesibilitasnya yang mudah.

Faktor utama penyebab fenomena anak kecanduan judi online karena minimnya interaksi antara orang tua dengan anak. Pemberian gadget kepada anak di bawah umur menjadi pemicu terjadinya hal-hal menyimpang pada anak. Orang tua membelikan gadget pada anak meskipun belum cukup umurnya karena dalih kasih sayang. Pada kenyataannya, tindakan tersebut malah jadi bumerang jika orang tua acuh tak acuh.

Orang tua gagal dalam mengawasi perilaku anak mereka

Orang tua mempunyai andil paling besar terhadap perilaku anak baik di lingkungan keluarga maupun masyarakat. Semakin banyaknya anak yang bermain judi online mencerminkan betapa gagalnya orang tua dalam mengawasi perilaku anaknya. Mereka tidak mampu mengontrol perilaku anaknya sehingga anak-anak mereka terjerumus ke dalam perilaku yang jauh menyimpang.

Pemberian gadget kepada anak tanpa pengawasan dapat membuat anak menjangkau situs-situs dewasa yang tak seharusnya dijangkau. Anak-anak merasa bebas karena orang tua mereka sama sekali tidak memedulikan apa yang mereka lakukan dengan gadgetnya masing-masing. Jika ini dibiarkan terus-menerus, mental anak-anak akan semakin rusak yang pada akhirnya dapat berdampak terhadap pendidikan dan masa depannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun