Unpad (Universitas Padjadjaran) menyediakan fasilitas angkutan gratis berupa odong-odong untuk memudahkan mobilitas civitas akademika Unpad, baik itu mahasiswa maupun tenaga pendidik. Odong-odong merupakan bus kecil tanpa jendela yang sudah beroperasi di kampus Unpad sejak tahun 2004.
Dulu, selain odong-odong, Unpad juga menyediakan angkot gratis bagi para mahasiswanya. Namun, sejak pandemi, angkot-angkot itu sudah tidak beroperasi lagi. Kini, warga Unpad mengandalkan odong-odong untuk bisa sampai ke fakultasnya masing-masing. Odong Unpad mempunyai dua rute, yakni rute IPA dan IPS.
Rute IPA ditujukan untuk warga Unpad yang hendak menuju rumpun SAINTEK. Jalur IPA ini akan melalui rute ATM Center -- FKG -- Fkep -- Fapsi -- FMIPA -- Faperta -- Fapet -- FTIP -- FPIK -- Pintu A -- Rektorat -- Farmasi -- FTG -- PPBS -- Lab Sentral -- Graha Kandaga -- Stadion Jati Padjadjaran.
Sementara rute IPS diperuntukkan bagi warga Unpad yang hendak menuju rumpun SOSHUM. Jalur yang akan dilaluinya yaitu ATM Center -- FISIP -- FIB -- FH -- Fikom -- FEB -- Bale Santika -- FTG -- PPBS -- Lab Sentral -- Graha Kandaga -- Stadion Jati Padjadjaran. Odong Unpad beroperasi mulai pukul 7 pagi sampai 5 sore dari Senin hingga Jumat.
Peraturan tidak tertulis yang harus kamu taati saat menggunakan jasa odong Unpad
Odong Unpad hadir demi memudahkan mobilitas mahasiswa dan tenaga pendidik Unpad yang tidak membawa kendaraan pribadi. Selain mahasiswa dan dosen, odong Unpad juga bisa digunakan oleh tenaga kerja di Unpad seperti petugas kebersihan, pegawai perpustakaan, atau sekuriti.
Saat menggunakan jasa odong, setiap penumpang dianjurkan untuk menunggu di pangkalan odong yang ada di sekitar Stadion Jati Padjadjaran atau depan MRU (Masjid Raya Universitas Padjadjaran) jika ingin mendapatkan tempat duduk, terlebih saat jam pagi karena jumlah penumpang di saat itu akan sangat membludak. Tidak heran banyak penumpang yang rela berdiri demi tidak terlambat datang ke fakultasnya masing-masing.
Jangan lupa untuk menutup pintu dengan kencang untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan. Selain itu, jangan membuang sampah di dalam odong. Terkadang, saya selalu mendapati ada beberapa sampah plastik di dalam odong karena ulah mahasiswa. Jika membawa sampah, usahakan untuk simpan dulu dalam kantung sebelum membuangnya di tempat sampah sesudah turun dari odong.
Jika ingin berhenti, cukup tekan tombol berwarna merah yang ada di setiap sudut odong. Berikan jalan bagi yang hendak turun. Kalau kamu duduk di depan bersama sopir, cukup bilang secara lisan saja ingin berhenti di mana. Setelah turun, hal yang sangat dianjurkan adalah mengucapkan terima kasih kepada sopir. Hal ini yang sering dilupakan oleh para penumpang odong. Satu lagi, jangan lupa menutup kembali pintu odong dengan rapat.
Hal-hal yang harus dihindari saat menggunakan jasa odong Unpad
Jumlah odong Unpad hingga saat ini sebenarnya masih jauh dari kata cukup. Fenomena rebutan odong di waktu pagi hari sudah menjadi pemandangan yang biasa. Mahasiswa berbondong-bondong memasuki odong Unpad seperti pekerja yang tidak ingin ketinggalan kereta. Terkadang ada saja mahasiswa yang terjepit atau bahkan cedera karena kurang tertibnya saat memasuki odong.
Jika keadaan odong sudah terlihat penuh, hindari untuk memaksakan masuk ke dalam. Lebih baik naik ke odong lain atau gunakan odong lintas jurusan yang masih kosong meskipun sedikit lebih jauh. Apabila semua sudah penuh, tunggu saja odong yang lain. Tapi, kalau kamu takut kesiangan, lebih baik gunakan saja jasa ojek pangkalan yang biasanya mangkal di depan Gerlam (Gerbang Lama).
Hindari duduk di jendela tanpa berpegangan karena itu akan membahayakan. Jika kamu kebagian duduk di jendela saking penuhnya penumpang, usahakan untuk selalu berpegangan pada bangku odong atau pemisah jendela. Jangan sesekali menyender di depan pintu odong karena hari apes tidak pernah ada yang tahu. Intinya selalu waspada, terlebih saat kondisi odong sedang penuh-penuhnya.
Odong Unpad sangat membantu civitas akademika Unpad dalam beraktivitas. Kamu juga bisa memanfaatkan odong untuk berkeliling Unpad, terutama di saat sedang sepi penumpang seperti di siang hari. Gunakanlah angkutan gratis ini secara bijak. Hindari sifat egois dan terpenting jangan lupa ucapkan terima kasih pada sopir saat sudah sampai di tempat tujuan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H