Jumlah odong Unpad hingga saat ini sebenarnya masih jauh dari kata cukup. Fenomena rebutan odong di waktu pagi hari sudah menjadi pemandangan yang biasa. Mahasiswa berbondong-bondong memasuki odong Unpad seperti pekerja yang tidak ingin ketinggalan kereta. Terkadang ada saja mahasiswa yang terjepit atau bahkan cedera karena kurang tertibnya saat memasuki odong.
Jika keadaan odong sudah terlihat penuh, hindari untuk memaksakan masuk ke dalam. Lebih baik naik ke odong lain atau gunakan odong lintas jurusan yang masih kosong meskipun sedikit lebih jauh. Apabila semua sudah penuh, tunggu saja odong yang lain. Tapi, kalau kamu takut kesiangan, lebih baik gunakan saja jasa ojek pangkalan yang biasanya mangkal di depan Gerlam (Gerbang Lama).
Hindari duduk di jendela tanpa berpegangan karena itu akan membahayakan. Jika kamu kebagian duduk di jendela saking penuhnya penumpang, usahakan untuk selalu berpegangan pada bangku odong atau pemisah jendela. Jangan sesekali menyender di depan pintu odong karena hari apes tidak pernah ada yang tahu. Intinya selalu waspada, terlebih saat kondisi odong sedang penuh-penuhnya.
Odong Unpad sangat membantu civitas akademika Unpad dalam beraktivitas. Kamu juga bisa memanfaatkan odong untuk berkeliling Unpad, terutama di saat sedang sepi penumpang seperti di siang hari. Gunakanlah angkutan gratis ini secara bijak. Hindari sifat egois dan terpenting jangan lupa ucapkan terima kasih pada sopir saat sudah sampai di tempat tujuan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H