Mohon tunggu...
Erfransdo
Erfransdo Mohon Tunggu... Lainnya - Journalist, Traveler

Penggiat aksara dan penggemar tualang | Chelsea fans

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

3 Tipe Penjaga Warung Kelontong yang Bikin Saya Ogah untuk Balik Lagi

9 Juli 2024   11:37 Diperbarui: 9 Juli 2024   13:00 87
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi warung (Unsplash/Heri Susilo)

Tapi, kalau si penjual memasang mimik wajah yang judes, para pembeli juga akan merasa terganggu dan merasa tidak dilayani dengan baik. Beberapa kali saya pernah menjumpai tipe penjaga warung yang seperti ini. Apa pun keadaannya, seharusnya sebagai penjual atau penjaga warung harus tetap ramah kepada pembeli. Kalau setiap melayani pembeli dengan mimik wajah judes, bukan tidak mungkin pelanggan akan beralih ke warung lain.

#3 Tipe penjaga warung yang asyik menonton televisi

Terakhir, saya juga suka kesal sendiri kalau penjaga warung tidak mendengar suara pembeli yang hendak berbelanja. Pasalnya, saya melihat bahwa si penjual malah asyik menonton televisi dengan antengnya di dalam rumah. Biasanya hal ini terjadi di malam hari saat sinetron mulai tayang dan si pemilik warung tidak mau ketinggalan alur cerita.

Meskipun sudah memanggil beberapa kali, tetap saja si pemilik warung tidak juga keluar. Saya yakin, sebenarnya mereka sudah mendengar suara pembeli di luar. Namun, karena tidak ingin ceritanya terlewat, mereka pun pura-pura tidak mendengar. Saat sudah iklan, barulah mereka keluar tanpa wajah penyesalan, bahkan untuk sekadar meminta maaf pun tidak keluar dari mulutnya.

Sebagai seorang konsumen, saya sangat menyayangkan sikap penjaga warung kelontong yang tidak menghargai pelanggan. Pepatah bilang, kalau pembeli itu adalah raja. Maka dari itu, penjual harus melayani pelanggannya dengan sebaik mungkin.***

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun