Mohon tunggu...
Erfransdo
Erfransdo Mohon Tunggu... Lainnya - Journalist, Traveler

Penggiat aksara dan penggemar tualang | Chelsea fans

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Ketuk Tular: Prinsip Masyarakat Kampung Adat Cireundeu dalam Mencegah Pandemi Covid-19

15 September 2023   02:04 Diperbarui: 15 September 2023   02:07 256
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Olahan singkong masyarakat adat Cireundeu (dokumentasi pribadi)

Abah Widi menurutkan bahwa sejak lahir hingga saat ini, beliau belum pernah memakan nasi. Bukannya menolak, namun beliau memang sudah terbiasa dengan memakan singkong sebagai makanan pokok bagi dirinya dan keluarga.

Setiap warga mempunyai kemampuan untuk menanam singkong dan mengolahnya sebagai rasi (beras nasi). Sehingga ketika Covid-19, mereka tidak kehabisan stok bahan pangan.

Masyarakat adat Cireundeu tidak perlu pergi ke luar kampung untuk membeli beras sebab mereka sudah mengandalkan singkong sebagai makanan pokok. Terbukti, dengan tidak ketergantungan dengan beras, mereka tetap dapat bertahan hidup.

Menerapkan prinsip Ketuk Tular

Terakhir, masyarakat adat Cireundeu menjunjung tinggi prinsip Ketuk Tular. "Ketuk" yang berarti mengetuk pintu hati dan "Tular" yang menularkan kepada sesama dalam hal kebaikan, terutama kegiatan positif yang berdampak pada kehidupan masyarakat.

Dalam hal ini "Ketuk Tular" dilakukan untuk mengetuk hati dan menularkan kegiatan positif untuk mencegah masuknya virus Corona ke dalam kampung adat Cireundeu. Mereka tetap berpegang teguh pada tradisi adat dan berdampingan dengan perubahan zaman.

#wargacegahpandemi #jurnaliswargaPPMN

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun