Pertama, harga yang dipatok tidak masuk akal. Seperti yang saya singgung sebelumnya saya akan menawar tukang ojek pangkalan jika ongkosnya sangat mahal. Biasanya mereka mengambil kesempatan dalam kesempitan. Apalagi melihat penumpangnya yang membawa oleh-oleh seperti habis gajian.
Kedua, harganya tidak seperti biasanya. Wajar kalau naiknya tidak terlalu tinggi mungkin karena sedang kesulitan penumpang atau harga bensin yang semakin naik.Â
Namun jika mereka mengambil kesempatan dengan tidak jujur, menawar ongkos bukanlah hal yang salah meski terkadang selalu merasa kasian asalkan nawarnya jangan keterlaluan saja.
Ketiga, uang di dompet tidak cukup atau menipis. Jika keadaannya seperti itu maka biasanya akan ada negosiasi yang cukup alot dengan kang ojek.Â
Sebenarnya sah-sah saja kalau tindakan tersebut masih di rasa wajar asalkan jangan kurang ajar saja nawarnya. Yang terpenting harus ada kesepakatan di antara dua belah pihak.
Namun bagaimana pun kondisi dan keadaannya, saya selalu tidak tega kalau untuk menawar tukang ojek pangkalan apalagi kalau sudah larut malam dan jalanannya penuh risiko karena sadar bahwa mereka pun sangat kesulitan penumpang.
Menunggu itu sangat menyebalkan apalagi mereka yang mencari nafkah untuk keluarga di rumah. Maka ada atau tidak ada uang, biasanya saya selalu menyisihkan uang lebih untuk bapak tukang ojek.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H