Telur Paskah selalu identik dengan perayaan Paskah umat Kristen di seluruh dunia. Hal ini merupakan sesuatu yang sangat dinanti-nanti oleh semua anak-anak.Â
Dalam perayaan ibadah umat Kristen, ada kelompok paling bawah yang dinamakan anak-anak sekolah minggu yang berkisar usia 5 - 12 tahun.Â
Anak-anak sekolah minggu ini selalu menanti perayaan Paskah tiap tahunnya guna mau mencari telur Paskah. Secara umum, telur Paskah yang sudah disediakan oleh pendidik mereka yakni guru-guru sekolah minggu yang sudah direbus dan disimpan di sekitar tempat perayaan Paskah atau lebih sering di Gereja. Namun ada satu telur yang sangat spesial tentunya sudah diberi tanda baik lukisan ataupun tanda tangan Pendeta/Gembala dan juga sering diberi warna.Â
Anak-anak sekolah minggu diminta untuk mencari telur Paskah tersebut hingga semuanya ditemui dan jika mendapat telur Paskah yang spesial tentu mendapat hadiah dari guru-guru sekolah minggu.Â
Secara akademik, pencarian telur Paskah ini tentu sangat berkaitan dengan literasi dan enumerasi secara spesifik anak-anak sekolah minggu bisa bergerak aktif mendengar arahan guru, mencari dan mendapat telur Paskah. Literasi berbicara tentang bagaimana anak-anak usia sekolah dasar bisa membunyikan beberapa kata seperti Telur, Paskah, Senang dan sebagaimana dan secara enumerasi, anak-anak sekolah minggu bisa menghitung jumlah telur dan sebagainya.Â
Namun, selain merayakan perayaan Paskah dengan telur Paskah, umat Kristen wajib mengetahui terlebih dahulu asal usul munculnya telur Paskah.Â
Sejarah Telur Paskah
Seperti dikutip dari laman kk.sttbandung.ac.id, Telur Paskah yang selalu dilakukan oleh umat Kristen yakni berasal dari tradisi kaum Indo-Eropa, dimana telur melambangkan musim semi. Pada masa lalu di Persia (saat ini sudah menjadi negara Iran), orang-orang biasa menghadiahkan telur pada masa perayaan musim semi yang untuk mereka juga menandakan dimulainya tahun yang baru.Â
Pada abad pertengahan, telur-telur dibagikan pada Hari Raya Paskah untuk semua abdi kerajaan. Terdapat catatan juga bahwa Raja Edward I dari Inggris (1307) memerintahkan untuk merebus 450 butir telur menjelang Paskah, kemudian diberi warna atau dibungkus dengan daun keemasan dan dibagikan untuk seluruh anggota keluarga kerajaan pada Hari Raya Paskah dan ini menjadi turun temurun hingga saat ini terus dilakukan oleh umat Kristen di seluruh dunia.Â
Makna Telur Paskah