Mungkin ini salah satu tips yang bisa digunakan oleh Pemerintah Papua. Sebelum memberikan bantuan buku, cek dan survei dahulu le sekolah bersangkutan kira-kira kebutuhan sekolah apa atau buku apa yang saat ini paling dibutuhkan, bukan asal memberikan yang akhirnya akan rusak karena tidak pernah digunakan oleh sekolah.Â
2. Lihat perkembangan pendidikan
Kurikulum di Indonesia tidak permanen, namun tiap saat selalu saja mengalami perubahan tergantung siapa menterinya. Setiap pergantian menteri di Indonesia tetap saja pergantian kurikulum.Â
Sekarang tugas pemerintah ialah lihat dan cek perkembangan pendidikan sehingga memberikan buku ke sekolah sesuai kebutuhan. Jika sekolah sudah menerapkan kurikulum Merdeka maka berikan buku sesuai kurikulum bukan sesuai keinginan pemerintah.Â
3. Sediakan perpustakaan sekolah
Pada item ini yang selalu ditakuti oleh Pemerintah Papua yakni menyediakan perpustakaan di sekolah-sekolah. Pada hal ini selalu saling tolak menolak antara sekolah dan pemerintah. Sekolah mengadu ke pemerintah untuk berikan bantuan ruang perpustakaan tetapi pemerintah selalu menolaknya dengan alasan bahwa sekolah memiliki sana BOS sehingga bisa menggunakan itu untuk membangun ruang perpustakaan. Saling tolak-menolak, hal ini yang membuat hingga saat ini banyak sekolah bukan hanya di pedalaman tetapi juga di perkotaan belum memiliki ruang perpustakaan, jangankan ruang perpustakaan ruang kelas sebagai tempat belajar saja masih banyak sekolah yang belum memiliki secara lengkap.Â
Permasalahan ini yang harus ditanggulangi dahulu oleh pemerintah sebelum memberikan bantuan buku. Jika sekolah memiliki ruang perpustakaan dan mereka menerima bantuan buku otomatis akan tersusun rapi pada tempatnya namun jika tidak ada ruang perpustakaan, buku-buku yang diberikan akan menjadi korban, entah rusak, basah, dan juga hilang.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H