2. Tanggungjawab yang Tidak Ada
Jika kita berbicara hak, tentu semua orang memiliki hal yang sama. Jika kita berbicara dunia pendidikan, berarti guru wajib menerima haknya.
Lalu bagaimana dengan tanggungjawab?Â
Itulah pertanyaan yang kini menjadi bahan perbicaraan semua guru-guru yang ada di Papua. Semua orang bisa mengatakan saya guru dan saya wajib menerima hak saya sebagai seorang guru, namun apakah sudah melakukan tanggungjawabnya?Â
Hak dan tanggungjawab tidak seimbang pada guru-guru di Papua, banyak guru banyak menuntut hak namun tidak melakukan tanggungjawabnya yang akhirnya siswa menjadi korban yang berujung hingga saat ini banyak siswa masih ditemui belum bisa membaca dan menulis.Â
Isi pesan diatas menunjukkan bahwa guru-guru hanya menuntut haknya tetapi melupakan tanggungjawabnya sebagai seorang guru, mereka lebih senang mengenyangkan dirinya sendiri tanpa mengenyangkan siswa dengan materi ataupun pelajaran.Â
Siswa di Papua tidak membutuhkan guru seperti itu, mereka membutuhkan guru yang mau mendidik mereka dengan tulus hati dan mau merangkul mereka selayaknya orangtua, bukan guru yang numpang lewat yang artinya dalam sebulan hanya dua sampai tiga kali saja mengajar, sisanya ke kota ataupun hilang dari sekolah dan hanya menuntut haknya.Â
Kedepannya semua berharap baik masyarakat, orangtua maupun siswa bahwa jika guru sudah mendapatkan haknya berarti harus diiringi dengan tanggungjawabnya.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H