Mohon tunggu...
Erenzh Pulalo
Erenzh Pulalo Mohon Tunggu... Guru - Memanfaatkan Waktu untuk Menulis
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Memanfaatkan Waktu Untuk Menulis

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Puisi: "Pancasila dan Papua"

1 Juni 2021   06:33 Diperbarui: 1 Juni 2021   06:46 509
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Disaat kami menderita
Disaat kami terluka
Bukannya kamu mengirimkan makanan dan obat-obatan
Namun kau mengirimkan pasukan untuk berperang
Sungguh kejam negeri ini

Pancasila..
Yang melekat pada burung Garuda
Dan tetap melekat di hati kami
Asal kau tahu
Indonesia yang mempunyai toleransi tinggi
Hanya ada di Papua

Kami tidak larang kamu beribadah
Kami tidak larang kamu memanggil tuhan mu
Tetapi mengapa saudara kami yang ada ditengah - tengahmu kamu membencinya
Kamu melarangnya untuk mencari Tuhannya
Kamu membakar dan merusaknya dengan bom tempat ibadahnya
Dimanakah hatimu. ?

Aku sedih semua kejadian yang merugikan terjadi
Bencana di NTT, pembunuhan di Poso dan Papua
Kalian tidak bertindak
Dimanakah nilai - nilai Pancasila mu ?
Israel dan Palestina bukan saudara mu
Israel dan Palestina beda bendera denganmu
Israel dan Palestina beda Pancasila denganmu
Tetapi kamu lebih peduli mereka

Tolong lihat kami yang makan saja susah
Tolong lihat rumah kami
Tolong lihat sekolah kami
Tolong lihat rumah sakit kami
Jika kami kenyang, kami hidup nyaman, kami pintar dan sehat
Maka kami bisa melihat kau berkibar benderaku
Maka kami dapat melihat dengan jelas sila - sila Pancasila

Pancasila..
Kau bukan saja tergantung di dinding
Namun kau sudah menjadi darah dan daging kami.

Selamat Memperingati Hari Lahirnya Pancasila
01 Juni 2021

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun