Mohon tunggu...
Erenzh Pulalo
Erenzh Pulalo Mohon Tunggu... Guru - Memanfaatkan Waktu untuk Menulis
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Memanfaatkan Waktu Untuk Menulis

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Puisi: "Pancasila dan Papua"

1 Juni 2021   06:33 Diperbarui: 1 Juni 2021   06:46 509
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Puisi: Pancasila dan Papua

Cipta: Erenzh Pulalo (erenzhp13@gmail.com)

Pancasila..
Terdapat 5 sila yang mengikat setiap insan
Kadang dilupakan namun tetap dalam hati
Jika akan ada yang lain datang menghampiri, Pancasila tetap fondasi ku

Keutuhan negara Indonesia tetap ada padamu
Namun tidak untuk merubuhkan tetapi untuk menyatukan
Kau ada membuat negara ini semakin kuat
Kau ada negara masyarakat semakin dilindungi

Pancasila..
Sebuah gambar kecil yang selalu digantungkan di dinding
Agar sebagai pengikat bahwa kita bangsa Indonesia
Yang mempunyai jiwa petarung,

Jepang dan Belanda sudah datang
Bukan untuk membangun negeri tetapi menjajah
Tidak usah lagi kau datang, kini aku bersama bung Karno sudah mempunyai dasar yang kuat
Saya dan segenap pejuang sudah mempunyai Pancasila.
Kami yang tak pandang suku dan agama
Kami Indonesia siap bertumpah darah demi Indonesia

Pancasila..
Persatuan Indonesia..
Kini sudah tidak ada..
Indonesia sudah terpecah belah
Oleh politik, oleh kepentingan orang berdasi
Poso memakan korban empat jiwa
Dimanakah persatuan Indonesia ?

Pemerintah dan para politikus hanya sibuk mengurus negeri orang
Pemerintah dan para politikus hanya peduli negeri orang
Meminta sumbangan, memberi sumbangan
Apakah kami ini sampah masyarakat ?
Kami menangis karena saudara kami dipenggal kepalanya
Kami menangis karena kami dilupakan oleh bapa dan mama kami yang dahulu saat kampanye berjanji palsu
Kami menangis karena tidak ada orangtua kami di negeri ini

Pancasila..
Keadilan bagi sosial bagi seluruh rakyat Indonesia
Dimana keadilan itu ?
Saudara kami di Papua tidak bisa tidur karena suara senjata
Kami tidak bisa tidur karena rumah kami dibakar

Dimanakah keadilan itu ?
Kalian tetap makan makanan yang bergizi
Kalian tidur di kasur yang empuk
Kami di Papua hanya mengunyah angin
Dan minum air mata kami

Kami lelah..
Kami tidak punya kekuatan untuk menghadapi perusak wilayah kami
Mereka datang memberi kami nasehat palsu
Mereka pulang membawa emas kami
Mereka pulang membawa kekayaan kami

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun