Mohon tunggu...
Erenzh Pulalo
Erenzh Pulalo Mohon Tunggu... Guru - Akun Baru
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Mencoba Menulis

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Mari Belajar Toleransi dari Bapak Guru Edi Purwanto

20 Oktober 2022   05:42 Diperbarui: 20 Oktober 2022   05:51 260
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bapak guru Edi Purwanto | Dokpri

"Saya dari jam 3 sudah bangun, solat subuh lalu mempersiapkan perlengkapan untuk mengajar. Jam setengah 6 saya sudah start ke sekolah," ujar bapak guru Edi.

Tak hanya ketekunannya dalam menjalankan tugasnya sebagai guru, ada hal unik yang menarik perhatian semua orang jika berkunjung ke ruang kelasnya.

Ada gambar Tuhan Yesus yang dipajang didepan ruang kelasnya. Gambar yang indah dibarengi bingkai yang cantik menjadikan ruang kelas V begitu mempesona nilai keagamaannya.

Setiap manusia memiliki nilai keberagaman yang berbeda, dan bagi bapak Edi Purwanto, berada di kampung yang mayoritas Kristen sehingga ia menyesuaikan diri dan tidak menghina dan merendahkan yang berbeda keyakinan dengannya.

Tak hanya didepan ruang kelas, di sudut baca ruang kelasnya pun terdapat poster gambar bunda Maria bersama Tuhan Yesus.

Sudut baca kelas V | Dokpri
Sudut baca kelas V | Dokpri

Sangat berbeda dengan figur dari bapak guru Edi Purwanto ini. Keberadaan dan penyesuaian dirinya dengan memelihara nilai-nilai toleransi wajib dicontohi oleh semua masyarakat Indonesia.

Jika sosok seperti bapak guru Edi Purwanto ini ada di seluruh pulau Indonesia, tentu negara kita menjadi negara yang aman, rukun dan saling menghargai satu sama lain.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun