Dokpri
Pernahkah kalian mendayung menggunakan perahu? Bagi orang awam mendayung merupakan salah satu yang paling ditakutkan dan tentu ketakutannya mungkin bakal cebur di air, apalagi airnya ada buaya ya, hehehe.
Mendayung perahu sudah menjadi kebiasaan masyarakat yang bermukim di pinggiran laut ataupun danau.
Tak hanya sebagai kebiasaan, mendayung juga selalu dilombakan dan pesertanya sudah selalu dilatih oleh para pelatih handal.
Di Danau Sentani kabupaten Jayapura merupakan salah satu tempat yang mayoritas masyarakatnya bermukim di pinggiran danau tersebut, seperti masyarakat kampung Ayapo, Asei, Putali, Abar, Hobong, Kensio dan beberapa kampung lainnyalainnya semua mayoritas bisa mendayung.Â
Potret danau Sentani/https://encrypted-tbn0.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcQoM-7valRhcBh-1l1j98EC9Y-sAJuwAjjBCA&usqp=CAU
Masyarakat ini tidak membutuhkan pelatih handal untuk melatih mereka mendayung. Kearifan lokal masyarakat yang mendayung sudah mendarah daging ditubuhnya.
Sejak masih dalam kandungan mereka sudah dipikul ibunda naik perahu lepas jaring, pergi menokok sagu, ke kebun, mencari kayu api, memancing. Saat menjadi bayi sering dibawah orangtuanya.
Sehingga masih dalam kandungan ibu mereka sudah merasakan, saat menjadi bayi dan tumbuh besar mereka sudah melihat secara langsung bagaimana orangtuanya mendayung, sehingga kebiasaan tersebut terbawanya menjadi pendayung luar biasa.
Tak heran beberapa ajang olahraga seperti pergelangan PON, Sea Games dan lainnya, para juara dayung baik individu ataupun kelompok dari Papua selalu yang mewakili putra-putri masyarakat Sentani.
Namun untuk bisa mendayung bagi orang awam tentu tidak semudah membalikkan telapak tangan, perlu serius, kesabaran dan keberanian agar bisa mendayung. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan jika ingin mendayung bagi masyarakat awal, seperti:
1. Memiliki alat
Memiliki alat untuk mendukung dalam mendayung tentu perahu yang besar, kenapa besar? Jika kecil bagi pemula tentu akan sangat mudah terbaik sehingga membutuhkan ukuran perahu yang besar.
Selain perahu tentu alat satunya ialah dayung. Dayung merupakan alat yang vital bagi pendayung. Jika tidak ada dayung, maka akan kesulitan bagi pemula untuk menjalankan perahu.
2. Keseimbangan
Keseimbangan bagi pendayung sangat dibutuhkan, jika tidak ada keseimbangan tentu pendayung akan jatuh dan terbalik walaupun bentuk perahunua besar.
Sehingga terkadang, seseorang sebelum mendayung selalu diajarkan naik perahu, rasakan dan latih keseimbangan dulu sebelum memegang dayung.
3. Air yang tenang
Air yang tenang maksudnya air danau ataupun laut harus tenang dan tidak ada gelombang, sehingga pemula untuk melatih dayung bisa konsentrasi.
Jika air danau ataupun danau bergelombang tentu sangat mengganggu konsentrasi pendayung untuk belajar. Karena jika ada angin ataupun gelombang tentu perahu akan goyang dan bagi pemula yang belum ada keseimbangan tubuh tentu akan sangat mudah terbaik.
4. Serius, kesabaran dan keberanian.
Serius, kesabaran dan keberanian menjadi menjadi psikis tersendiri bagi pemula yang mau belajar mendayung. Jika tidak serius, tidak adanya kesabaran dan keberanian akan sangat susah dan tentu mengganggu mental seseorang.
Ayo, nenek moyang kita adalah seorang pendayung yang mampu mendayung dari pulau ke pulau, masa anak milineal tidak bisa. Hargailah leluhurmu dan terus menjadi pendayung hebat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H