Mohon tunggu...
Erenzh Pulalo
Erenzh Pulalo Mohon Tunggu... Guru - Akun Baru
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Mencoba Menulis

Selanjutnya

Tutup

Olahraga Pilihan

Empat Hal Dasar agar Bisa Mendayung

20 Agustus 2022   13:31 Diperbarui: 20 Agustus 2022   13:35 462
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokpri

Pernahkah kalian mendayung menggunakan perahu? Bagi orang awam mendayung merupakan salah satu yang paling ditakutkan dan tentu ketakutannya mungkin bakal cebur di air, apalagi airnya ada buaya ya, hehehe.

Mendayung perahu sudah menjadi kebiasaan masyarakat yang bermukim di pinggiran laut ataupun danau.

Tak hanya sebagai kebiasaan, mendayung juga selalu dilombakan dan pesertanya sudah selalu dilatih oleh para pelatih handal.

Di Danau Sentani kabupaten Jayapura merupakan salah satu tempat yang mayoritas masyarakatnya bermukim di pinggiran danau tersebut, seperti masyarakat kampung Ayapo, Asei, Putali, Abar, Hobong, Kensio dan beberapa kampung lainnyalainnya semua mayoritas bisa mendayung. 

afc3a579758cf8100f9fc0162d92d5abbfeabf9f0d7ba3b862004ed2b8b6c313-0-jpg-63007f8ba1aeea0a67064bf2.jpg
afc3a579758cf8100f9fc0162d92d5abbfeabf9f0d7ba3b862004ed2b8b6c313-0-jpg-63007f8ba1aeea0a67064bf2.jpg

Potret danau Sentani/https://encrypted-tbn0.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcQoM-7valRhcBh-1l1j98EC9Y-sAJuwAjjBCA&usqp=CAU

Masyarakat ini tidak membutuhkan pelatih handal untuk melatih mereka mendayung. Kearifan lokal masyarakat yang mendayung sudah mendarah daging ditubuhnya.

Sejak masih dalam kandungan mereka sudah dipikul ibunda naik perahu lepas jaring, pergi menokok sagu, ke kebun, mencari kayu api, memancing. Saat menjadi bayi sering dibawah orangtuanya.

Sehingga masih dalam kandungan ibu mereka sudah merasakan, saat menjadi bayi dan tumbuh besar mereka sudah melihat secara langsung bagaimana orangtuanya mendayung, sehingga kebiasaan tersebut terbawanya menjadi pendayung luar biasa.

Tak heran beberapa ajang olahraga seperti pergelangan PON, Sea Games dan lainnya, para juara dayung baik individu ataupun kelompok dari Papua selalu yang mewakili putra-putri masyarakat Sentani.

Namun untuk bisa mendayung bagi orang awam tentu tidak semudah membalikkan telapak tangan, perlu serius, kesabaran dan keberanian agar bisa mendayung. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan jika ingin mendayung bagi masyarakat awal, seperti:

1. Memiliki alat
Memiliki alat untuk mendukung dalam mendayung tentu perahu yang besar, kenapa besar? Jika kecil bagi pemula tentu akan sangat mudah terbaik sehingga membutuhkan ukuran perahu yang besar.

Selain perahu tentu alat satunya ialah dayung. Dayung merupakan alat yang vital bagi pendayung. Jika tidak ada dayung, maka akan kesulitan bagi pemula untuk menjalankan perahu.

2. Keseimbangan
Keseimbangan bagi pendayung sangat dibutuhkan, jika tidak ada keseimbangan tentu pendayung akan jatuh dan terbalik walaupun bentuk perahunua besar.

Sehingga terkadang, seseorang sebelum mendayung selalu diajarkan naik perahu, rasakan dan latih keseimbangan dulu sebelum memegang dayung.

3. Air yang tenang
Air yang tenang maksudnya air danau ataupun laut harus tenang dan tidak ada gelombang, sehingga pemula untuk melatih dayung bisa konsentrasi.

Jika air danau ataupun danau bergelombang tentu sangat mengganggu konsentrasi pendayung untuk belajar. Karena jika ada angin ataupun gelombang tentu perahu akan goyang dan bagi pemula yang belum ada keseimbangan tubuh tentu akan sangat mudah terbaik.

4. Serius, kesabaran dan keberanian.
Serius, kesabaran dan keberanian menjadi menjadi psikis tersendiri bagi pemula yang mau belajar mendayung. Jika tidak serius, tidak adanya kesabaran dan keberanian akan sangat susah dan tentu mengganggu mental seseorang.

Ayo, nenek moyang kita adalah seorang pendayung yang mampu mendayung dari pulau ke pulau, masa anak milineal tidak bisa. Hargailah leluhurmu dan terus menjadi pendayung hebat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun