Maaf, Pendeta Terry Jones, sesuai kemampuan dia telah melakukan sebuah aksi, dimana aksi tersebut menurutnya dilakukan karena merasa "prihatin" dengan berbagai aksi kekeransan/pembunuhan, seperti penutupan/pengrusakan/pembakaran rumah ibadah, penyerangan bunuh diri, hukum rajam dan sebagainya, yang meyebabkan manusia harus kehilangan kebebasan beribadah atau bahkan penghilangan nyawa secara paksa -termasuk hukum rajam- secara sepihak (penyerangan bunuh diri selalu terjadi pada area sipil).
Aksi rencana pembakaran Quran itu sendiri dia lakukan karena berdasarkan pengamatan dia, para pelaku-pelaku tesebut selalu mengutip ayat-ayat Quran sebagai perintah atau rujukan tindakan mereka.
Aksi protes dia ini saja (yg belum tentu dia lakukan pembakaran Quran) telah memunculkan fatwa halal darahnya ditumpahkan (misalnya fatwa oleh FUI) dan ini merujuk atau dikatakan dilakukan berdasarkan "perintah" ayat-ayat Quran tsb. Hal-hal seperti inilah yang Terry Jones protes, mengapa ada "halal" yang menyebabkan orang merasa wajib menumpahkan darah seseorang? Contohnya, mengapa ada serangan 11/9, atau bom Bali? Dimana para pelakunya tidak merasa berdosa atau .bersalah, bahkan mereka -para pelaku yang tewas disebut-sebut mati sahid -masuk surga, yang (lagi-lagi) merujuk ke Quran?.
Kalau mau dipikir-pikir -niat pembakaran oleh Terry Jones- nantinya, yang dia bakar, Quran-Quran tsb adalah miliknya, yang rugi, ya, si Terry Jones sendiri, sebab buku-aku itu dia beli sendiri (bila dia tidak curi atau rampas secara paksa).
Bandingkan dengan kasus-kasus dilakukan oleh seseorang atau sekelompok orang yang merugikan (termasuk menghina) umat lain, misalnya penyegelan atau pengrusakan gereja di Indonesia oleh massa ormas Islam -dimana bangunan tersebut bukan milik massa ormas Islam tsb-. Contoh lain bisa dirasaka juga oleh para jamaah Ahmadiyah, masjid yang mereka dirikan untuk kepentingan beribadah dirusaki begitu mudahnya oleh pihak-pihak tertentu tanpa merasa berdosa -ironisnya sambil teriak-teriak Allahu Akbar! berulang-ulang!.
Apakah anda tidak prihatin dan jijik dengan tindakan-tindakan oknum-oknum atau ormas-ormas seperti ini? Atau menurut anda ini hak mereka untuk berlaku seperti itu, dan Terry Jones tidak berhak?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H