Setelah beberapa suapan, mata suamiku melotot dan dia memegangi lehernya seperti orang tercekik. Dia seperti ingin mengatakan sesuatu padaku tapi tak ada suara yang keluar dari bibirnya.
Aku melihatnya dengan iba, "maafkan aku pa, aku tidak bisa mengijinkanmu menikahi kekasihmu yang tengah hamil 3 bulan itu. Aku tidak bisa melakukannya, aku sudah berpikir hingga otakku seakan mau terlempar keluar dari kepala, tapi aku tetap tak menemukan satu alasanpun untuk membuatku mau berbagi suami dengan wanita lain. Maafkan aku."
Tadi, sesaat sebelum suamiku pulang kerja, aku memang menambahkan bumbu yang tak pernah ada dalam daftar bumbu soto daging yang diajarkan ibu mertua. Racun sianida.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H