ilustrasi; http://www.keepcalm-o-matic.co.uk/p/keep-smile-and-ikhlas/ Kata bapak, hidup itu seperti roda yang berputar, kadang di atas kadang di bawah. Benar juga sih, sejak kecil terbiasa di bawah, hidup seadanya, dan sekarang baru merangkak naik dengan bekerja keras tapi sudah dihadapkan dengan musibah. Memangnya kalau mau diatas jalannya enak enak saja gitu? ya nggak lah, pasti banyak rintangannya. Kemarin saat mendengar kabar rumahku dimasuki pencuri dan semua burung kenari dibawa kabur aku sempat menangis sampai sakit kepala. Bagaimana tidak? nilai kerugian yang mencapai 50 juta bukan jumlah yang kecil buat kami, ngumpulinnya lama, sedikit demi sedikit dari gaji perbulan milikku dan adik laki lakiku. Pencuri yang sangat cerdas dan kemungkinan tau seluk beluk rumahku itu membobol genteng di atas kamar belakang yang dikhususkan sebagai kandang burung kenari. Dari ratusan kenari cuma disisakan 28 ekor kenari yang baru menetas dan induknya. Untungnya saat kejadian kedua orang tuaku tidur di kamar depan hingga mereka selamat dari para pencuri. Aku sempat menghibur ibu untuk mengikhlaskan saja kehilangan kami karena keselamatan bapak, ibu dan Mayang jauh lebih penting, aku tidak bisa membayangkan jika sesuatu terjadi pada mereka.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H