Mohon tunggu...
Erdy BagusRukmana
Erdy BagusRukmana Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas 17 Agustus 1945 Banyuwangi

Mahasiswa aktif UNTAG Banyuwangi

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Implementing Strategis: Strategi Fungsional

25 Juni 2024   17:30 Diperbarui: 25 Juni 2024   17:31 73
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Definisi Implementasi Strategi

Implementasi  adalah pekerjaan yang dilakukan setelah merumuskan strategi. Dengan keterampilan intuitif dan analitis yang baik, motivasi, dan kepemimpinan khusus serta mampu melakukan banyak koordinasi. 

Implementasi terkadang lebih sulit karena implementasi membawa sebuah perubahan yang diperoleh dari faktor eksternal maupun dari faktor internal. Dengan demikian perusahaan harus mempelajari dari lingkungaan eksternal dan internal agar dapat mengetahui peluang-peluang dan ancaman pasarnya dan menentukan bagaimana menggunakan kompetensi-kompetensi intinya dalam usaha unuk mendapatkan hasil strategi yang diinginkan dan sesuai dengan tujuan perusahaan.

Dengan pengetahuan ini perusahaan membentuk tujuan-tujuan strategis, misi strategis, merancang produk-produk yang ingin diproduksi oleh perusahaan dan menentukan pasar yang ingin dilayani ketika mendayagunakan sumber daya, kapabilitas, dan kompetensi-kompetensinya.

Definisi Strategi dan Strategi Fungsional

Strategi adalah sebuah tindakan atau kegiatan yang dilakukan oleh seseorang atau perusahaan untuk mencapai sasaran atau tujuan yang telah ditetapkan.

Strategi fungsional merupakan strategi yang lebih bersifat teknis yang merumuskan arahan, pedoman, dan oprasional. Strategi ini adalah sebagai strategi pendukung dan untuk menunjang suksesnya stategi yang lain, karena strategi fungsional umumnya memiliki waktu yang lebih singkat dibandingkan strategi bisnis dan strategi korporasi. Pentinganya strategi fungsional ini yaitu dapat memberikan dukungan kepada strategi bisnis secara keseluruhan dan dapat menguraikan bagaimana manajer fungsionalnya mencapai kinerja yang lebih baik dari sebelumnya.

6 Jenis Strategi Fungsional:

  • Yang pertama ada Strategi produksi, dalam strategi ini dapat menetapkan mana yang akan menjadi produk unggulan, produk kompetitif, produk baru, sesuai dengan kompetensi yang dimiliki.
  • Yang kedua yaitu Strategi pemasaran, dalam strategi ini untuk menetapkan pasar yang dituju, kondisi pasar yang seperti apa dan lain lain.
  • Yang ketiga yaitu Strategi Promosi, dalam strategi ini dapat  mengetahui kelanjutan dari pemasaran dan produksi, seperti promosi yang seperti apa yang akan dilakukan, dan menggunakan media apa dan masih banyak lainnya.
  • Yang keempat yaitu Strategi Keuangan, dalam strategi ini berkaitan dengan pendanaan dan ketersediaan dana yang baik untuk produksi, pemasaran dan funsional lainnya.
  • Yang kelima yaitu Strategi SDM, dalam strategi ini dapat menentukan mana SDM yang baik dana tepat untuk mencapai tujuan sebuah perusahaan sesuai dengan bidangnya.
  • Yang terakhir yaitu Strategi Fungsional lainnya, strategi ini berkaitan dengan pihak luar seperti supliyer, konsultan, aagen dan lain lain dengan memperhatikan kejujuran, transparasi dan keterbukaan.

Perbedaan Strategi Fungsional dengan Strategi Besar 


1. Jangka Waktu:
   - Strategi fungsional berfokus pada aktivitas saat ini atau jangka waktu pendek.
   - Implementasi strategi fungsional penting bagi kesuksesan strategi besar yang berjangka panjang.

2. Spesifisitas:
   - Strategi fungsional lebih spesifik dan terperinci.
   - Strategi besar memberikan arah umum.

3. Pembuat Strategi:
   - Banyak orang terlibat dalam pembuatan strategi fungsional di tingkat operasional.
   - Strategi bisnis adalah tanggung jawab general manager yang menetapkan tujuan jangka panjang.

Penghindaran Strategi yang Mengancam Kesuksesan


1. Follow the Leader:
    Meniru strategi pesaing terkemuka bisa mengabaikan kekuatan internal perusahaan.


2. Hit Another Home Run:
    Mengandalkan kesuksesan produk sebelumnya tanpa inovasi baru bisa berbahaya.


3. Arms Race:
    Persaingan ketat dengan peningkatan biaya iklan dan produksi bisa mengurangi keuntungan.


4. Do Everything:
    Mencoba menjalankan semua peluang bisa menguras sumber daya.


5. Losing Hand:
   Terus berinvestasi dalam strategi yang gagal tanpa beradaptasi bisa merugikan perusahaan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun