Mohon tunggu...
Era Sofiyah
Era Sofiyah Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Buruh tulis

Hanya buruh tulis yang belajar tulus

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Praktik Baik Kurikulum Merdeka, Senapas Kepanduan Baden Powell

17 April 2023   06:22 Diperbarui: 20 April 2023   00:47 316
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Pada saatnya, kurikulum merdeka berembriokan kurikulum 2013 yang berbasis kompetensi telah bermetamorfosis menjadi kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP). Di dalam kurikulum 2013 sebagai landasan KTSP, ditegaskan posisi dan peran pramuka yang menjadi kegiatan ekstrakurikuler wajib di sekolah dasar dan menengah (permendikbud no. 63 th 2014). Jika selama ini pramuka hanya sebagai "sampingan" pendidikan formal, kini ia harus jadi "sandingan". Pramuka bisa memberikan semesta belajar lain, tidak hanya dalam ruangan tapi lingkungan dan alam. 

Lebih lanjut, dalam buku monumentalnya Scout for Boys, Baden-Powell menekankan bahwa visi kepanduan yang ia dirikan adalah membentuk pemuda yang kuat (mental dan fisik). Metode aktivitas kepanduan ala Baden-Powell dilakukan di alam dan ruang terbuka. Para pemuda diharuskan untuk bergerak, berpikir, memecahkan masalah, dan bekerja sama melalui aktivitas permainan, survival, serta penjelajahan. Selain itu, para pemuda juga diajari keterampilan teknis seperti membaca kompas, membuat peta, tali temali, sandi, dan isyarat.

Apa yang dilakukan Baden Powell kala itu merupakan terobosan baru untuk mengatasi kerusakan moral para remaja dan pemuda di Inggris.  Masih menurut Baden Powell, dalam kegiatan kepanduan besutannya, bukan permainan yang mengandung pendidikan, melainkan pendidikan yang dimainkan melalui cara bermain agar sesuai dengan jiwa anak muda.

Di tanah air, sejarah kepramukaan tidak terlepas dari gerakan kepanduan yang lahir sebelum kemerdekaan. Kepanduan kala itu terkait dengan upaya sporadis bersama, dan menjadikannya sebagai wadah atau organisasi mempersatukan para pemuda bangsa yang berjuang lepas dari cengkeraman penjajah.

Melalui proses pembahasan yang panjang sampai akhirnya pada 14 Agustus 1961 pertama kali dilantik majelis pimpinan nasional (mapinas) gerakan pramuka dengan ditandai penganugerahan panji-panji gerakan pramuka sehingga tanggal tersebut ditetapkan sebagai hari pramuka.

Senapas gerakan kepanduan Baden Powell dengan konsep merdeka belajar yang diusung menteri Nadiem maupun Ki Hajar Dewantara. Kegiatan pramuka atau kepanduan merupakan upaya pembentukan karakter dengan penerapan prinsip soko guru yaitu belajar mengetahui (learning to do), belajar berbuat (learning to do), belajar hidup bersama dalam masyarakat (learning to live together) dan belajar untuk melayani/mengabdi (learning to serve). Berbagai keterampilan diatas membentuk karakter dan menjadikan tunas-tunas bangsa sebagai manusia seutuhnya. Pramuka memanusiakan manusia secara komprehensif integral (utuh menyeluruh) baik aspek kognitif, psikomotor, afektif, hingga spiritual. Hal ini sejalan dengan tujuan pendidikan. Menurut UU No.2 Tahun 2003 bahwa fungsi pendidikan adalah mengembangkan kemampuan, membentuk karakter dan mengembangkan potensi siswa.

Dalam ranah budaya, aktivitas kepramukaan  diarahkan pada upaya pengenalan, penguatan, dan pengembangan kebudayaan di kalangan generasi muda, yang dikemas dalam bentuk kegiatan outdoor dan indoor untuk mendorong terbentuknya apresiasi dan toleransi atas keragaman budaya bangsa serta dipadukan dengan kegiatan prestasi yang berbentuk lomba guna menambah khasanah dan motivasi berkegiatan.

Kiranya, pramuka tidak akan uzur oleh waktu, dan tidak lekang oleh zaman serta tetap menjadi bagian tak terpisahkan dari pendidikan generasi muda. Relevansinya melekat dalam lagu agung yang menggetarkan jiwa "Kami Pramuka Indonesia, manusia Pancasila....". Bukan hanya sekadar lagu, pramuka nyata dapat bersinergi secara koheren dalam menguatkan pendidikan karakter di sekolah yang saat ini mengimplementasikan kurikulum merdeka.

Referensi :

1 2 3 4

.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun