4. Menghemat sumber daya
Tidak bisa dinafikkan, perilaku konsumtif yang tidak ramah lingkungan mengeluarkan banyak sumber daya. Misalnya penebangan hutan, pertambangan dan lain sebagainya. Memilih hidup dengan minim sampah bisa menjadi solusi untuk mengurangi daya konsumsi, yang pada ujungnya akan menghemat sumber daya yang ada.
5. Mengurangi polusi udara
Polusi telah jadi salah satu masalah yang sulit diurai. Ia hadir mengancam kehidupan kita. Dengan menerapkan hidup minim sampah bisa saja mengurangi polusi.Â
6. Hidup lebih bersih dan sehat
Dengan tidak ada sampah, tentu saja hidup akan lebih bersih dan sehat. Banyak penyakit yang disebabkan oleh sampah. Karenanya, dengan menerapkan hidup minim sampah bisa menyelamatkan kita dari penyakit. Selain itu tentu juga bisa meningkatkan keimanan seseorang, bukankah kebersihan sebagian dari iman?
Keranjang TAKAKURA
Sampah yang berasal dari aktivitas penduduk di perkotaan sangat besar jumlahnya dan berpotensi sebagai sumber gas metana yang dapat menyebabkan efek rumah kaca, sebagai penyebab terjadinya pemanasan global (Global Warming).
Di saat yang sama, ketika kita membuang sisa makanan ke dalam tempat sampah, maka sampah-sampah tersebut akan dibawa dan terkubur di tempat-tempat pembuangan sampah. Saat sampah yang berada paling bawah mengalami pembusukan, maka disitulah terbentuk gas metana. yang akan merusak lapisan ozon bumi, dan mengakibatkan perubahan iklim.
Konsekuensi dari perubahan iklim saat ini antara lain, kekeringan hebat, kelangkaan air, kebakaran hebat, naiknya permukaan laut, banjir, pencairan es kutub, badai dahsyat dan penurunan keanekaragaman hayati.
Pengelolaan sampah yang baik merupakan solusi perubahan iklim yang nyata ada di depan kita. Solusi tersebut tidak melulu membutuhkan teknologi yang mahal dan megah, namun hanya membutuhkan perhatian lebih pada apa yang kita produksi dan konsumsi, dan bagaimana kita mengelolanya ketika sudah tidak bisa dimanfaatkan.