Mohon tunggu...
echon.angpora
echon.angpora Mohon Tunggu... Penulis - penulis

Penulis

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Toko Racap

18 Juli 2024   15:36 Diperbarui: 18 Juli 2024   15:47 112
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Cerita:

Sore itu, matahari mulai tenggelam di ufuk barat, menciptakan pemandangan yang indah di Pantai Sanur-Bali. Angin sepoi-sepoi bertiup, membuat suasana semakin romantis.Econ dan Liva duduk di atas pasir, menikmati keindahan pantai.

Econ: (dengan sedikit gugup) " Enu, saya mau omong sesuatu dengan enu e..."

Liva: (tersenyum) "Omong apa, kaka Econ? Kenapa tiba tiba tegang begitu?"

Econ: (mengambil napas dalam-dalam) "Enu, tau kah enu, pantai Sanur ni sangat terkenal karena mataharinya yang indah, tapi ada yang lebih indah lagi si..." Liva: (tertarik) "de morii,apalagi yang lebih indah itu. hahaha,apa coba?"

Econ: (tersenyum lebar) "yang lebih indah itu adalahnya senyuman manisnya enu, sepertinya kalau matahari bisa bicara e, dia pasti minta izin sama enu dulu, ya mungkin sekedar untuk biar dia lebih bercahaya si."

Liva: (tertawa kecil) "Oleh, kaka Econ, deras betul gombal mori ga. Jadi ini tadi yang kaka mau omong ka?"

Econ: (lebih serius) "Bukan hanya itu, Liva. Saya mau bilang kalau dari dulu saya sebenarnya  ada perasaan yang lebih untuk enu. Setiap kali lihat enu,entah kenapa e, sap hati ini bergetar saja rasanya. Rasanya seperti tsunami yang mengguncang lautan begitu." saya bingung dengan cara apa saya untuk meyakinkan enu,tapi sejujurnya saya punya perasaan ke enu ya real seperti itu.

Liva: (tersipu malu) "Kaka Econ, serius ato tidak ni? Jan buat sa jadi canggung e."

Econ: (dengan nada bercanda) "canggung kenapa? Saya kan cuma mau bilang kalau banyak wanita di luar sana yang tayang di depan sap mata ni,tapi entah kenapa yang membekas di sap hati ni,cuman enu saja."

Liva:    (tertawa terbahak-bahak) "Aduh, kaka Econ, saya belum pernah dengar buaya gombal begitu e."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun