Econ: "Enu, ini untuk enu. Sa ingin jadi yang terakhir mengucapkan selamat ulang tahun hari ini, karena sa ingin enu tahu bahwa sa selalu ada sampai akhir hari. Selamat ulang tahun enu. Maaf kalau sa membuat enu kecewa."
Liva: (melihat kotak kado, mulai merasa terharu) "Apa ini, kaka Econ?"
Econ: "Buka saja, enu. Sa harap enu suka."
 Liva membuka kotak kado tersebut dan menemukan sebuah kalung cantik dengan liontin berbentuk hati di dalamnya. Di dalam kotak juga ada surat kecil.
Econ: "Baca suratnya, enu."
Liva: (membaca surat) "Selamat ulang tahun, Liva. Terima kasih sudah menjadi cahaya dalam hidup sa. Sa harap kalung ini bisa selalu mengingatkan enu bahwa sa selalu ada di hati enu, tidak peduli apa pun yang terjadi. Maaf kalau sa tidak jadi yang pertama mengucapkan selamat ulang tahun, tapi sa ingin jadi yang terakhir dan paling berarti. Cinta sa selalu untuk enu."Â
Liva: (air mata mengalir lagi, kali ini karena terharu) "Kaka Econ... Maaf, sa sudah marah tadi. Sa tidak tahu kalau ite su effort siapkan ini."
Econ: (memeluk Liva) "Tidak apa-apa. Sa paham kalau enu kecewa. Tapi sa ingin enu tahu, sa selalu ingat hari spesial enu. Dan sa akan selalu berusaha membuat enu bahagia."
Liva: (dengan suara lembut) "Terima kasih, kaka Econ. Sa senang sekali. Ini ulang tahun paling berarti bagi sa."
Econ: "Sa juga senang.  Selamat ulang tahun sekali lagi. Sa cinta sekali dengan enu." Liva: "Sa  juga momang  sekali dengan kaka Econ. Terima kasih sudah ada untuk sa e."
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H