Mohon tunggu...
Erald David Sibatuara
Erald David Sibatuara Mohon Tunggu... Pelajar -

Pengais Hikmah dalam Setiap Kata; Pelajar SMA yang masih kekanak-kanakkan

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Ayahku Seorang Pendongeng (Membangun Karakter Lewat Dongeng, Harganas 2015)

12 Juli 2015   14:58 Diperbarui: 13 Juli 2015   21:03 623
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dengan bekal ini, aku optimis dalam membangun keluarga. Aku akan membuat bahtera rumah tangga, dengan tiang-tiang agamanya yang kokoh, dan budi pekerti sebagai layarnya yang luas. Sehingga, bahtera itu tak akan mudah diombang-ambingkan samudra zaman yang tak menentu ini.

Tak lupa pula, aku akan menanamkan karakter berbudi pada anak-anakku kelak. Aku akan menceritakan pada mereka sebuah dongeng sebelum mereka beranjak terlelap, pergi ke dunia mimpi. Aku akan menunjukkan bahwa ayahnya adalah anak seorang pendongeng.

"Tidurlah anakku. Pergilah ke negeri mimpi, dan jangan lupa membawa bekal ilmumu yang telah kuberi, sebelum kau menghadapi dunia ini"

 

 

[1] Kakek.

[2] SMEA setingkat SMA, SMEA adalah sekolah kejuruan, hampir mirip dengan SMK

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun