Mohon tunggu...
MujizatNya Nyata
MujizatNya Nyata Mohon Tunggu... -

Seorang manajer proyek kesehatan masyarakat yang bekerja di lembaga pembiayaan multilateral berbasis di Eropa. Senang membaca berbagai buku

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pengorbanan Imam Osiah: hanya karena anugerah

17 November 2010   05:40 Diperbarui: 26 Juni 2015   11:32 149
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Imam Osiah tidak berkata bahwa Gomer melahirkan untuknya seorang anak, karena ia menduga bahwa bayi laki-lakinya juga bukan anak ayahnya.

Kelahiran bayi-bayi itu menjadi gosip terhangat pada bulan-bulan itu. Setiap orang melontarkan cibiran dan komentar-komentarnya baik langsung maupun tidak langsung. Komentar baik, buruk bahkan yang kasar sekalipun. "Bukankah sudah aku katakan bahwa Gomer adalah tidak baik" bisik-bisik para tetangga.

Tetapi, bencana bagi imam Osiah belumlah berakhir.

Tidaklah berapa lama, Gomer melahirkan lagi seorang bayi laki-laki. Bayi ini diberi nama "Lo-Ammi", yang artinya "ia bukan umatKU" atau "AKU bukan Tuhannya".

Secara terang-terangan -sebagaimana biasa dilakukan manusia - semua orang berkata:

"Kami tidak akan mengecammu Pak Osiah, jika kamu tidak menyayangi bayi itu", "Itu bukanlah anakmu",

"Tetapi apakah tidak lebih buruk kalau Gomer sudah pergi lagi dan meninggalkanmu dengan tiga anak-anak yang masih kecil yang harus kamu rawat?"

"Kita sudah kasih tahu kamu Osiah, kamu sudah salah memilih seorang istri!!"

"Pak Osiah, bukankah keluarga yang kau bangun itu aneh sekali?""

"wanita kayak gitu Bapa Imam? ALLAH tidak akan mengampunimu kalau kamu tetap mempertahankannya"

Semua orang tidak bisa mengerti kejadian ini. Kita semua juga tidak bisa memahami cerita ini. Namun imam Osiah sangat mencintai istri dan anak-anaknya. Bahkan, pada di kemudian hari, imam Osiah menebus kembali istrinya agar bisa bersatu kembali dengannya dari tempat pelacuran. Ia menebusnya seharga 15 sekel perak atau setara dengan setengah harga seorang budak laki-laki.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun