Mohon tunggu...
MujizatNya Nyata
MujizatNya Nyata Mohon Tunggu... -

Seorang manajer proyek kesehatan masyarakat yang bekerja di lembaga pembiayaan multilateral berbasis di Eropa. Senang membaca berbagai buku

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Menumbuhkan Seorang Raja (Pemimpin): Belajar dari Amsal Sulaiman

30 September 2010   07:48 Diperbarui: 26 Juni 2015   12:50 989
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

2)       Seorang calon pemimpin (anak) perlu mempunyai motifasi yang murni atau benar dalam setiap tindakannya, yaitu untuk kemaslahatan semua manusia dan mempunyai kerendahan hati untuk selalu menerima koreksi-koreksi untuk perbaikan

3)       Calon pemimpin perlu mempunyai rasa takut akan Tuhan, karena dari sanalah permulaan dari hikmat (hikmat adalah anugerah terbesar dari Tuhan),

4)       Calon pemimpin perlu bergaul dengan teman-teman yang benar, sehingga dia tidak iri hati kepada orang-orang yang berlaku jahat dan tidak berkeinginan untuk bergaul dengan mereka.

5)       Hikmat hanya diberikan kepada mereka yang giat mencarinya, karenanya calon pemimpin harus mengejarnya dengan giat,

6)       Selalu bersandar kepada Tuhan dalam tiap kali mengambil keputusan sebagai bagian pengertian akan kebesaran dan kebaikan rancangan Allah dalam setiap kehidupan manusia. Calon pemimpin perlu memberikan hati (kasih)nya kepada Allah.

7)       Calon pemimpin perlu mempunyai perlindungan yang memadai dari sifat-sifat atau perbuatan jahat, tetapi tidak mempunyai sifat yang berlebihan untuk mempertahankan fanatismenya (bersikap moderat) dan dapat menguasai diri dalam berbicara dan bertindak

8)       Calon pemimpin (anak) harus diajarkan untuk waspada kepada perangkap pujian yang menjilat atau pujian yang menginginkan suatu imbalan.

9)       Calom pemimpin (anak) perlu diajarkan untuk tidak tergesa-gesa dalam berbicara atau membuat komitment dan tidak berbuat dosa dalam perkataannya.

10)   Anak (calon pemimpin) perlu menguasai lidahnya karena lidah mempunyai kekuatan untuk mendatangkan kebaikan atau kejahatan (menentukan hidup dan mati)

11)   Anak (calon pemimpin) perlu diajar untuk mau mendengarkan nasehat dan tidak mudah melupakan pelajaran yang pernah didengarnya (janganlah melupakan dan tetap peliharalah ajaran yang benar),

12)   Calon pemimpin perlu diajar untuk menentang segala jenis suap atau penyalahgunaan uang dalam bentuk apapun juga

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun