Dengan demikian, awalan ter---Â dalam hal ini mengandung arti 'dapat, layak dikenai' atau 'dalam keadaan' dengan berbagai variannya seperti 'diliputi' (hormat), 'dikenai' (siksa), 'dalam keadaan' (luka) dan lain-lain. Sebutan yang terhormat dalam pidato, juga korespendesi, tidak mengandung arti 'yang paling dihormati', tetapi 'yang (layak) dihormati'--- dalam bahasa Inggris: honorable. Jadi, tidak ada makna superlatif di sini!
Dengan demikian, menggunakan sebutan yang terhormat secara berkali-kali untuk menghormati orang-orang yang berbeda bukanlah tindakan berbahasa yang keliru, baik dari segi kaidah ataupun maknanya. Praktik berbahasa tersebut tidak perlu dikoreksi. Yang perlu dikoreksi justru adalah koreksi-koreksinya yang kurang tepat dalam mengambil alasan atau pijakan pemahaman.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H