Penyimpanan air tanah melalui biopori perakaran, penyimpanan air metabolit yang terikat dalam biomas sawit merupakan bagian dari mata rantai daur hidrologis ekosistem. Berbagai macam manfaat diatas diberikan oleh perkebunan sawit tanpa henti selama 25 tahun, dari semua manfaat tersebut hanya satu fungsi yaitu fungsi ekonomi yang dibayar masyarakat sedangkan manfaat lainnya diberikan perkebunan kelapa sawit secara gratis pada masyarakat dan dunia.
Memang ada sejumlah persoalan perkebunan kelapa sawit yang disebut  berdampak terhadap lingkungan dan mengganggu keseimbangan alam masih ada. Namun  tuduhan itu harus dikaji terlebih dulu secara mendalam dan harus ada bukti atau fakta di lapangan. Maklum informasinya masih simpang siur tentang hal itu.
Bagi mereka yang antiindustri kelapa sawit, silahkan saja tunjukkan data yang dimiliki untuk dikonfrontasi seberapa valid angka yang dimiliki bisa diukur kebenarannya. Pasalnya Industri sawit di dalam negeri sudah sangat terbuka, lewat asosiasi GAPKI, pelaku usaha dalam negeri bisa menjelaskan persoalan yang mereka hadapi.
Pemerintah, juga sudah menerapkan label ISPO (Indonesian Sustainable Palm Oil) yang wajib diikuti oleh perusahaan juga menjadi  bukti bahwa pemerintah serius ingin menata bisnis ini, sesuai dengan semangat Sustainable Development Goals nya  (SDGs) nya PBB.
Oleh karena itu, mari kita sama-sama  terbuka dan membuka diri terhadap industri strategis ini, karena sawit bukan semata urusan ekonomi, namun juga ekologi.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI