Mohon tunggu...
Fajar Perada
Fajar Perada Mohon Tunggu... Jurnalis - seorang jurnalis independen
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Pernah bekerja di perusahaan surat kabar di Semarang, Jawa Tengah

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Tak Semua yang Dipanggil ke Istana (dan Berbaju Putih) Jadi Menteri

21 Oktober 2019   19:35 Diperbarui: 22 Oktober 2019   06:36 214
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

PRESIDEN Joko Widodo memenuhi janjinya untuk "mengumumkan" calon-calon menterinya pada hari Senin (21/10/2019) ini, sebagaimana yang dikemukakannya sebelum dan setelah pelantikannya untuk mengemban amanah masa bakti periode keduanya oleh MPR, sehari sebelumnya yakni Minggu (20/10). 

Namun, berbeda dengan lima tahun silam, kali ini Jokowi tidak mengumumkannya secara langsung. Presiden memanggil calon-calon dari para pembantunya secara bergantian, satu per satu. Lima tahun silam, jelang mengumumkan formasi kabinet kerja pertamanya, Jokowi tidak secara terbuka memanggil kandidat pembantunya.

Jokowi memang selalu mengejutkan. Menurut rencana, pemanggilan para calon menteri dilakukan hingga Selasa (2210) besok. Setelah itu, Rabu (23/10), Presiden Jokowi dan Wakil Presiden Ma'ruf Amin langsung melantik jajaran menterinya di Istana Negara.

Kita mungkin tidak akan pernah tahu, hingga saat-saat terakhir, siapa-siapa saja yang akan menjadi menteri, dan wakil menteri. Atau, kepastian jumlah kementerian di periode kedua pemerintahannya ini. Juga, perubahan-perubahan apa saja yang terjadi.

Ada isyarat kuat mengenai dilakukannya sejumlah perubahan nomenklatur kementerian. Pos kementerian pemuda dan olahraga (kemenpora), misalnya, disebut-sebut termasuk yang diubah nomenklaturnya. Kemenpora disebut-sebut akan dipecah dua, setingkat badan; badan keolahragaaan nasional dan badan kepemudaan nasional.

Hingga Senin sore ini publik terus disesaki "selebaran" mengenai nama-nama calon menteri. Formasi atau komposisi kabinet Jokowi-Ma'ruf Amin ini banyak beredar melalui berbagai grup WhatApp. 

Formasi kabinet yang sebagian membuat dahi berkerut, meski ada juga yang membuat tersenyum. Dua petinggi Partai Gerindra, yakni Prabowo Subianto dan Edhy Prabowo, sudah santer disebut-sebut sebagai Menteri Pertahanan dan Menteri Pertanian.

Sampai tulisan ini dibuat baru 11 nama yang dipanggil ke Istana Negara dan kesemuanya mengisyaratkan ditawari jabatan menteri. Mereka adalah Mahfud MD, Nadiem Makarim, Wishnutama, Erick Thohir, Airlangga Hartarto, Tito Karnavian, Pratikno, Fadjroel Rachman, Nicko Harjanto, Prabowo Subianto, dan Edhy Prabowo.

Kecuali Tito Karnavian yang mengenakkan seragam Kapolri, tokoh-tokoh lainya datang dengan berpakaian kemeja putih dan celana hitam atau gelap.

Di luar mereka, ada juga yang datang dengan berpakaian putih itu, yakni Christiany Eugenia Paruntu, atau lebih dikenal dengan nama Tetty Paruntu. Namun, kedatangan Bupati Minahasa Selatan ini ternyata tidak berkaitan dengan pemanggilan sebagai calon menteri. 

Berbeda dengan para kandidat menteri, Tetty Paruntu beberapa jam menunggu di area Istana Keprisidenan. Bupati Minahasa Selatan itu meninggalkan Istana setelah bertemu Airlangga Hartarto, Ketua Umum Partai Golkar yang inkumben Menteri Perindustrian.

Saat ditanya mengenai kehadiran Tetty Paruntu, Airlangga Hartarto menyebut kadernya itu belum tentu bertemu dengan presiden. Padahal Tetty datang dengan memakai kemeja putih.

"Ya tentu banyak hal karena beliau sebagai bupati banyak hal yang dibahas. Tetapi juga belum tentu dengan Pak Presiden," kata Airlangga Hartarto setelah bertemu dengan Jokowi.

Airlangga Hartarto sendiri menjadi figur kuat untuk mengisi posisi menteri perindustrian dan perdagangan. Jika itu yang terjadi, maka akan ada perubahan nomenklatur karena sebelumnya ada kementerian perindustrian dan kementerian perdagangan.

Partai Golkar, yang memiliki 85 kursi di DPR, disebut-sebut akan mendapatkan jatah empat menteri. Selain Airlangga Hartarto, kandidat menteri lainya dari Golkar adalah Agus Gumiwang Kartasasmita, yang sebelumnya menjabat mensos, dan Zainuddin Amali, mantan pimpinan Komisi II DPR. Satu nama lagi masih misterius. Tetapi sudah jelas bukan Tetty Paruntu.

NasDem, yang punya 59 kursi, dikabarkan bakal mendapat tiga kursi menteri. Nama-nama seperti Gubernur NTT Viktor Laiskodat dan mantan Gubernur Sulsel Syahrul Yasin Limpo diisukan menjadi pilihan Jokowi.

Viktor digadang-gadang menjadi Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK). Namun, Victor Laiskodat belakangan menyatakan bahwa warga NTT tidak rela melepasnya ke Jakarta.

PPP juga disebut bakal mendapat jatah. Ada dua kursi menteri atau satu kursi menteri dan satu kursi wakil menteri yang dikabarkan bakal diduduki kader PPP. Nama Plt Ketum Suharso Monoarfa, Arsul Sani dan Zainut Tauhid digadang-gadang masuk kabinet.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun