Mohon tunggu...
Edy Priyatna
Edy Priyatna Mohon Tunggu... Administrasi - Karyawan Swasta

Kata yang indah adalah keluar dari mulut manismu............... Buku GEMPA, SINGGAH KE DESA RANGKAT, BUKU PERTAMA DI DESA RANGKAT.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Memacu Kemudian Berjuang

7 Oktober 2018   18:04 Diperbarui: 7 Oktober 2018   18:11 602
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Puisi : Edy Priyatna 

Percik seksi bertubuh padat

penuh coretan hitam

terurai panjang menggemaskan

tergambar jelas di lembar daun kuning

Hadir membentang merangsang

sebenarnya pada hamparan nan kering

bumi indah nan luas bebas

warna sudah sangat merah putih

Suasana kebebasan tiada henti

gerimis belum mau jatuh ke bumi

ketika aku melangkahkan kaki kecil

meski kabut senja membuat samar mata

Larut di depan masih ada seberkas sinar

namun keyakinan masih di serang keraguan

tersadar dari keterpurukan memandang

pada sebuah permainan emosi

Belakang kepekatannya tersirat jelah

seruan memekik keberanian suci

membanggakan segala hati

memacu kemudian berjuang

(Pondok Petir, 28 September 2018)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun