Puisi : Edy Priyatna
Â
Nyalakan api cinta
mengenal dekat diri sejati
resah itu pun menggigit
berbobot dalam rendahnya
amat membara gejolak jiwa
batin sukma nan nyata
Â
Menghadap anda nan amat intim
berlabuh dan rangkul saya
sewaktu dekapan dada informal
sementara sinar rasa karakter
tampak dapat memberontak
menyulih dirimu kian menyampah
Â
Cengkeram rasa dengarnya
buka mata lihatnya
terang pikir akalnya
meningkah rindu hatinyaÂ
bila saja engkau tahu
betapa pikiran tak akan diam
Â
Membius lentik kelopak benihku
penyulut mentari terhapus Â
semalam para petani telah menderita
ribuan penduduk kehilangan bangunan
melakukan saksi berduka tanpa ketawa
lantaran tak pernah menjadi sukmaÂ
Â
Betapa ingin tak pernah dingin
menabuh cengkram dalam benak
berasaskan atas rangkaian
bulat tekad menjadi tegak
di atas nazar lepas bertindak
mengarungi dalam kecenderungan
Â
 Â
(Pondok Petir, 27 Juni 2018)
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H