Sebatas benak lagi tanpa akal lagi
mereka merasa tetap benar
berdaulat dalam satu helaan pasal
memicu ribuan jiwa geblak
Ijinkan aku balik dalam nyata
pada semua pergi menyalami
tiba besok berangkat pulang
ke desaku indah penuh kedamaian
Â
Saat badai menerjang
tetap berpikir dalam benak
hanya berlayar dan berlayar
hingga ke negeri impian
Â
Waktu itu datang tepat sekali
maafkanlah telah meninggalkanmu
kirimkan doa untuk keselamatan
betapa mencerna kenapa acap terjadi
Suara deras hujan dalam puisi
pada ikhtiar dan kehendak
harus dalam keyakinanmu
selamanya ada saat di perlukan
(Pondok Petir, 25 Juni 2018)
Puisi : Edy Priyatna
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H