Puisi : Edy Priyatna
Bila anugerah gemuruhkan dada
getarkan raga luruhkan jiwa
sudahkah menjelma
dalam langkah semusim
pada amal ibadah
mengenal dekat diri sejati
Ketika langit mengukir gelap
berhias lembayung diufuk sana
kurasakan hentakan malam menyelimuti
namun kurasakan hitamnya dinding
resah itupun menggigit
panjang berjarak membentang
Â
Hingga aku tak dapat memelukmuÂ
pada langit kukatakan
pada malam kedongengkan
betapa sarat hati ini berisi ingin
amat membara gejolak jiwa
betapa penuh jiwa ini tertanam anganÂ
Â
Waktu bicara tentang sukma Â
sulit untuk kita tafsirkan Â
sesuatu nan tersurat Â
pula nan tersiratÂ
akan terlepas semua ramuan Â
kita tidak tahu itu
 Â
Setelah waktu tersisihkan akan sedihÂ
hanya karena sahabat aku duduk
menanti di saung sawah hijauÂ
berharap besokketika membuka buku-buku
sesuatu nan sering menyelerakan Â
berawan putih di langit biruÂ
Â
 Â
(Pondok Petir, 12 Juni 2018)
Â