Puisi : Edy Priyatna
Mendapatkan melebur semangat
menjadi pedang nan tajam
selalu menjaga tetap bergema
embunnya menguap pancarkan sinar
beramanat damai di dalam ramai
kibarkan bendera semangat
Gerak jantungku selalu mengejar waktu
jejak langkah mulai tertanda lagi
mengingat kalbu telah tertitip jauh
benakku kini sudah hampir penuh
tolong catat dihatimu bayang rasa
mestinya keheningan tak membuatku sepi
Demi mata lelaki itu mengandung binar
liar serigala lekuk tubuh wanita terdaya
aliran meridian energi semakin membahana
di hujani padat pembajak milik petani
aku juga penanam di desaku
bagimu selalu diam menaruh hati
Saat ini warnanya telah berubah
hingga membuatku terjaga
sadar bila membiarkan emosi
bagai tak memiliki cermin untuk introspeksi
tak pernah berhenti pada batas
sahabat saki seruang tidur
(Pondok Petir, 27 Mei 2018)