Â
Berputar pada porosnya membawa harapan kian jauh serap
suasana menembus mega putih di langit biru dengan bergulirÂ
secara tak pasti maju mundur tiada henti melahirkan tumang
kecemasan hati petang malam sunyi memberi gelisah gelap
Â
Saat rembulan membentuk sabit terkebat dalam perang pena
garis hidup terus menjulang siang gersang memberi baskara
tanda saat matahari menelan waktu setelah menikmati dingin
kesejukan menjadi bagian dari sebuah keluarga ketenanganÂ
Â
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!