Puisi : Edy Priyatna
Â
Penyelewengan naik kepermukaan perasaan ini mengerang
bukit nan selalu ramahpun menjadi murka segar menggebuÂ
ketika gelap tangannya berdarah ketika gugat menuntut rasaÂ
kemanusiaan armada bantuan datang bagi rakyat sementaraÂ
kebahagiaan pemimpin tiba hadir ke dalam kalbu nan tegang
kemudian dibelahan lainnya lagi imbal ujung nan satunya lagiÂ
panggar pendengar terus mendengar dengar dan menampakÂ
persoalan perkara kesulitan seru komplikasi satu kata kerok
mencentang terjang mulai terserampang tak sampai obsesiÂ
hati akibat ada tiba diakhirmu lantaran ada lain menantimuÂ
di lembah sanda adalah angan asmara olah sesungguhnya
Â
(Pondok Petir, 25 Agustus 2016)