sungguh hati jadi haru tiada mampu indonesiaku tiga ratus lima puluh tahun
kuasa genus marga oleh bangsa lain tiga setengah abad kau ditindas gencetÂ
panggilan dalam hikayat sang raja penguasa adalah penyayang entahsiapa
kepada sembarang orang lalu dengan tongkat dia berputar deras makapergi
keluar lah kekayaan bumi ibu pertiwi lumpur pun meluap rakyat nya sekaratÂ
Â
Jasmani terpaku di sebuah sudut keluhkan nasib hidup senantiasa menantiÂ
tak pasti masa mentari mulai tenggelam kau tiba bersama senja diujung soreÂ
duduk mangu terlihat langit jingga meredup perlahan membiru ditutup megaÂ
hitam sejak ada janji malam datang tanpa rembulan sebuah metamorfosis
perubahan alam jarang perhatian sebentuk realisasi kehidupan nan berjalanÂ