Mohon tunggu...
Edy Priyatna
Edy Priyatna Mohon Tunggu... Administrasi - Karyawan Swasta

Kata yang indah adalah keluar dari mulut manismu............... Buku GEMPA, SINGGAH KE DESA RANGKAT, BUKU PERTAMA DI DESA RANGKAT.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

[Bulan Kemanusiaan RTC] Walau Jangan Wakafku

26 Juli 2016   22:26 Diperbarui: 27 Juli 2016   21:18 118
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[Bulan Kemanusiaan RTC] Walau Jangan Wakafku

Puisi : Edy Priyatna

Senyampang kuberanjak mengarungi perlahan-lahan semenjak itu
sejak meninggalkan jejak melihat membuktikan aku menjauhimu
tentang nan maha semarak gembong semua bidang pencuri ruh
tiada tobat kondisi masa depan sadar jangan sampai tenggelam

Menyongsong hujan perca mungkin sampai bilamana kusalahkan
setiap wajahmu pernah singgah walau tanpa persatuanku kekal
kau musim periode tidak akan konsisten apapun aku denganmu
selama candra tiba demi kupandangi sumbermu manis kasmaran

Menghadapi anda amat hangat singgah dan rangkul aku selama
dekapan dada bebas ketika sinar rasa jiwa terang dapat berpaling
pancar melalui lorong jiwaku menjalin dirimu kian kotor ternoda
menorehkan kata-kata lawaskah derasmu jangan ada memperoleh

(Pondok Petir, 25 Juli 2016)

[caption caption="cap"][/caption]

* Karya ini dibuat dalam event Bulan Kemanusiaan RTC

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun