Mohon tunggu...
Edy Priyatna
Edy Priyatna Mohon Tunggu... Administrasi - Karyawan Swasta

Kata yang indah adalah keluar dari mulut manismu............... Buku GEMPA, SINGGAH KE DESA RANGKAT, BUKU PERTAMA DI DESA RANGKAT.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Serentak Citra Kebangkitan

2 Juli 2016   23:55 Diperbarui: 3 Juli 2016   00:10 94
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Serupa itu juga aku saat ramahnya hidupku walau aku hanya insan

makhluk kecil nan hina tetapi senyumku tak pernah palsu ecek-ecek

untuk semua telah berpaling atau masih bisa tegak berdiri sendiri

batas hidup segayung dendam geram membasahi jiwa sesudah senja

dikejar malam penutup langitmu kutersentak sendiri dalam peraduan

Semampang hadir sang kekasih mungkin jadi pengobat luka tak duka

nyana kau jalan menghampiri lepas kutanya makna rindu tiada suara

tiang sendi dan tulang rusukku menerbitkan sebongkah serpihan

ibarat secercah noktah akan tetapi aku masih tetap tegak berjejak

bila hadir sang kekasih kutiriskan kalbu kuncup harumnya bunga

Sungkem di telapak surga menjejaki akar perjalanan ekspedisi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun