Mohon tunggu...
Edy Priyatna
Edy Priyatna Mohon Tunggu... Administrasi - Karyawan Swasta

Kata yang indah adalah keluar dari mulut manismu............... Buku GEMPA, SINGGAH KE DESA RANGKAT, BUKU PERTAMA DI DESA RANGKAT.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Kenangan Tak Sempat Hilang

10 Juni 2016   19:17 Diperbarui: 10 Juni 2016   19:33 6
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Puisi : Edy Priyatna

 

Beraksi merayap terbang tinggi ke angkasa menuju ujung langit 

mengabaikan ratusan hijab pada awal membantah kenyataan

jangan bosan mataku melihat diri sendiri jari tangan terus menari 

sementara memilih huruf hidup dan mati otakku selalu berpikir 

tanpa putus asa untuk mencari celoteh kata merangkai keindahan

 

Sebentuk buku buram mengingatkan aku lagi akan gempa sebutan

pernah kurasakan di halamannya berisi tumpukan waktu tersimpul 

menjalin tidak keruan timbunan getaran itu kupikir adalah cobaan

orang sama denganku disetiap lembar kata didalamnya setiap bunyi 

bagi penyair adalah seluruh keadaan hidup batin merasuk ke dalam 

 

Cairan bagi penyair adalah unsur bahasa tulisan mengalir membelah

menembus jantung gunung menjadi renungan suatu angan tanah 

tubuh tumbuhan menjadi kebutuhan keberlangsungan kehidupan api 

selesai berjalan tanpa kaki memandang bumi raib tak peduli kasatmata

meneropong jauh keliling dunia menembus lubang ruang hakikat

 

(Pondok Petir, 05 Juni 2016)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun