Mohon tunggu...
Edy Priyatna
Edy Priyatna Mohon Tunggu... Administrasi - Karyawan Swasta

Kata yang indah adalah keluar dari mulut manismu............... Buku GEMPA, SINGGAH KE DESA RANGKAT, BUKU PERTAMA DI DESA RANGKAT.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Kumpulan Puisi dalam Bentala

2 Juni 2016   19:26 Diperbarui: 2 Juni 2016   19:30 81
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Puisi : Edy Priyatna

 

Dimulai sajak-sajak sunyi terukir data-data penyair pada batu-batu 

pualam indah di tanam sebagai tonggak cinta nan berharap satu

kini kau bersenda gurau bercerita panjang tentang cinta kisah rasa

kasih abadi dalam perjalanan jauh mengenang kembali masa-masa 

silam dengan kata-kata begitu mempesona membuatku tercengang

 

Semalam kami menari disana senja memberi makan burung-burung

menjelang merpati di taman suropati setelah hujan deras berhenti 

bau basah masih menyengat seakan bertiup lepas menuju kehadirat

sungguh indah datang pada hari ini menggerimis jatuhnya setitik 

demi setitik airnya ikhlas menapaki bumi diperintahkan oleh pencipta

 

Awal ini kunikmati langit berwarna biru segar indah diterangi sedikit 

cahaya sinar mentari di ufuk timur membuatku mengucap syukur 

berulang-ulang kepada pencipta senantiasa mendapatkan kesucian

belakang rasa dingin ketika kau datang mengirimkan aroma tanah 

kering kembali kuingat sesuatu waktu kaumenemani saat aku duduk 

 

Sendiri disini aku baru sajap indah ke tempat ini hutan-hutan lebat 

saat masih banyak kebun-kebun sawah-sawah belum jadi tanah 

bahkan menjadi gedung-gedung sehingga membuatku terkesima

di tempat tanah kavling lalu setelah selesai membaca tak perlu 

kering pada rumput-rumput ilalang hingga akhirnya menyerap ditanah 

 

(Pondok Petir, 31 Mei 2016)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun