Mohon tunggu...
Edy Priyatna
Edy Priyatna Mohon Tunggu... Administrasi - Karyawan Swasta

Kata yang indah adalah keluar dari mulut manismu............... Buku GEMPA, SINGGAH KE DESA RANGKAT, BUKU PERTAMA DI DESA RANGKAT.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Kembali Semarak Gelora

1 Juni 2016   18:39 Diperbarui: 1 Juni 2016   18:46 73
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Puisi : Edy Priyatna

 

Tercatat dengan kegosongan hitamnya dimasukkan ke dalam gelas 

raut wajah terlihat tak jelas terlihat wajah sendu tersaruk di belantara 

ragu dengan langkah terus kedepan membuatku termenung menanti 

susunan kata sambil mereguk air-air rotan guna melepas dahaga

 

Sesaat ekormu berada di ujung samudera berputar membawa suhu 

panas membuyarkan awan hitam tak dapat membentuk hujan gerimis 

ada perubahan-perubahan kadang mendadak langit menjadi gelap 

sebuah alunan saat kutepis ada lalu hujan turun jatuh amat deras

 

Teruji ada kasih hilang pada sayap retak terbukti ada cinta putus 

pada ekor terpatuk lawan terbukti ada rasa rindu pada tembolok

dalam merambat ke paruh membawa dirimu ke mimpi tidurku

serdak butiran arang mulut melekat pada sandang lusuh matahari 

 

Menyoroti sinarnya jauh menghitung noktah titik demi titik balik lagi 

menyerap rasa panas kejauhan kembali terlihat para petani bergerak 

mulai membersihkan lahan diatas sawah kering menari rentak 

sambil membuat kuberhasrat mau merasakan dirimu ketika tak ada 

 

(Pondok Petir, 29 Mei 2016)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun