Mohon tunggu...
Edy Priyatna
Edy Priyatna Mohon Tunggu... Administrasi - Karyawan Swasta

Kata yang indah adalah keluar dari mulut manismu............... Buku GEMPA, SINGGAH KE DESA RANGKAT, BUKU PERTAMA DI DESA RANGKAT.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Sebuah Paket Berbunyi

10 Mei 2016   10:17 Diperbarui: 10 Mei 2016   23:50 75
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Sebuah Paket Berbunyi 
Puisi : Edy Priyatna

 

Bilaaku menginginkanmu kuyakini asa-asa akan tumbuh dengan subur

kuharus mampu menjadi mandiri kubiarkan hati putih tanpadebu-debu 

kubuktikan sendiri kesetiaan diriku kacau tak keruan peradilan dingin

Penggunaan lapangan berkembang merah fakta-fakta telah dibekukan 

disimpan dalam kulkas terkunci hingga semua hati telah ikut menggigil 

tiba-tiba keluar rasa emosi diri untuk melampiaskan semua keinginan

 

Meraih rasa bahagiaku sendiri namun tak pernah bisa melakukannya

setiap malam kuhabiskan menunggu setiap malam kuciptakan sajak 

untukmu setiap malam kunikmati mimpi dalam tidurku berharap esok 

 

Kau berdiri di depan pintu hatiku tetap kuberikan semuaketulusantetap 

kuberikan semua rasa cintaku kuhapus semua ketidaksempurnaanmu 

pada hari ini hati kita adalah satu lagi tak tahu apakah aku meledak 

 

Demi hari ini hari terakhir tahun ini aku juga mendapatkan kiriman 

sebuah paket berbunyi detak jantung tanpa nama alamat pengirim kali 

ini tukang pos tak berkata apa-apa hanya ancang-ancangnya tertinggal 

 

Sisa derunya menempel dikelok terakhir kompleks ini tak sempat lagi 

pintu gerbang aku tutup tiba-tiba lima orang berbaju serba hitam-hitam 

telah mengepungku di seluruh penjuru kemudian aku tak ingat apa-apa 

 

(Pondok Petir, 09 Mei 2016)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun