Mohon tunggu...
Edy Priyatna
Edy Priyatna Mohon Tunggu... Administrasi - Karyawan Swasta

Kata yang indah adalah keluar dari mulut manismu............... Buku GEMPA, SINGGAH KE DESA RANGKAT, BUKU PERTAMA DI DESA RANGKAT.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Artikel Utama

Kartini Sejak Kecil Aku Cinta Denganmu

21 April 2015   17:42 Diperbarui: 17 Juni 2015   07:49 44
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Puisi : Edy Priyatna

Kelakuan kakimu masih selalu kuingat
cerita pilu dan mengharukan
membuatku tegar dan senantiasa mengagumimu
dalam dinding kalbu nan putih
kusiapkan ruang untuk merindumu
walau waktu telah merebut kebesaranmu
banyak masa indah yang kurasakan bersamamu

Kini biarlah aku meracik semua kegembiraan untukmu
untuk mengembalikan kebahagiaan dulu tersimpan
aku hanya dapat berdoa kepada sang pencipta
agar selalu terukir senyum manis dari ucapanmu
kamu masih tetap rahasia biar berkali kerap kupandangi
parasmu sejuk dalam ingatanku kau tetap sejati
kau cambuk bumi melucuti taman gelap

Memberiku terang sosok senantiasa sabar
membayang kembali dalam puisi
dari kumpulan lembaran sentuhan kasih sayang
kelembutan penurut nan suci membekas di seluruh hati
dalam pingitan jiwa terungkap goresan tinta
kiriman curahan kalbu menembus ruang dan waktu
kendati tanpa kuamati wajahmu ayu dalam benakku

Menderita luka hampa masih terasa di dalam muka
kau selalu ada kau bahkan hidup
saat kududuk saat kumenatap saat kumerenung
di desaku nan indah ini nan ramai nan sejuk nan damai
ku telah melihat dirimu sejak dulu hingga sekarang
sudah banyak menjelma tak dapat dipungkiri
kini ku akui rahasia hati sungguh sejak kecil aku cinta denganmu

(Pondok Petir, 21 April 2015)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun