5. Gerabah dari Tanah Liat
Sebelum masyarakat pantar mengenal tempat penanak nasi dari aluminium seperti panci, periuk, tacul dan lain sebagainya,. Masyarakat pantar dan alor pada umumnya menggunakan gerabah dari tanah liat untuk menanak nasi yang namanya kaluba tanah. Dan berbagai jenis gerabah lainya yang digunakan oleh mereka seperti kawwi, pasul dan lain sebagainya.
Dan masyarakat pantar kebanyakan dahulu hingga tahun 1990-an masih menggunakan gerabah-gerabah tersebut, dan gerabah tersebut mereka peroleh dari orang-orang Ampera (Alor) sebagai pengrajin gerabah hingga hari ini. Dan saya menduga bahwa keahlian dalam pembuatan gerabah tersebut diperoleh dari orang-orang india. Karena masyarakat alor pada umumnya tidak memiliki skil ataupun pengetahuan tentang cara pembuatan gerabah pada masa pra-sejarah.
Gerabah-gerabah yang dihasilkan di Kabupaten Alor tersebut sama persis yang digunakan oleh orang-orang india ketika mereka mengisi susu dalam jumlah yang banyak, dan mereka menyimpan dalam gerabah yang terbuat dari tanah liat tersebut.
6. Bentuk fisik
Mengenai bentuk fisik masyarakat pantar tidak semuanya bearmbut kriting tetapi sebagaian juga masyarakat pantar yang bentuk rambut mereka bergelombang, terutama kaum laki-laki dan memiliki bulu yang lebat baik itu pada kaki, tangan, dada dan bewokan pada pipi atau berjenggot tebal, serta memiliki kulit itam kecoklatan, walaupun identifikasi fisik semacam ini sangat sederhana, namun bisa dikatakan bahwa ada kemiripan fisik antara orang-orang india dengan orang-orang pantar.
Pada tahun 2002 penulis pernah datang ke pulau pantar, bagian pantar barat laut tepatnya Pulau Kangge penulis melihat ada seorang ibu yang wajahnya sama persis seperti orang-orang india mulai dari warna kulit, bentuk wajah, bentuk mata hingga bentuk rambut yang mirip seperti wanita-wanita yang ada di india.
Bentuk-bentuk fisik yang dimiliki oleh masyarakat pantar tersebut diduga oleh penulis bahwa sebagian orang-orang adalah keturunan dari orang-orang india yang pernah menempati daerah tersebut, sehingga kemiripan fisik merupakan hal yang niscaya, walaupun menurut penulis sudah terjadi proses akulturasi ras yang sudah cukup lama diantara mereka, sehingga identifikasi fisik ini sulit untuk dibenarkan. Kecuali penelitian melalui tes DNA seperti yang terjadi pada masyarakat suku sumba, di pulau sumba provinsi Nusa Tenggara Timur tentang asal muasal mereka.
7. Kecenderungan Pada Musik
Musik merupakan suatu jenis kesenian dari ragam kesenian yang dimiliki suatu masyarakat. Musik berisikan pesan dan memiliki nilai eksotis yang mendalam pada rasa yang memiliki arti keindahan tersendiri bagi manusia dan alam yang menjadi tempat kehidupan manusia. Sehingga musik menjadi suatu hal yang urgen dalam kehidupan manusia.
Dalam kehidupan masyarakat pantar ada beberapa jenis musik tradisonal yang dimiliki oleh mereka sebagai bentuk estetika dari peradaban mereka. Namun kecenderungan masyarakat pantar rata-rata mereka lebih lebih senang dengan beberapa jenis music, seperti musik india, dandut dan melayu. Kecenderungan pada musik ini memiliki penafsiran bahwa kenapa orang pantar cenderung pada ketiga jenis musik tersebut terlebih pada musik india.