Mohon tunggu...
Eppy Manu
Eppy Manu Mohon Tunggu... Foto/Videografer - CEO Media spektrumnasional.com & spektrum-ntt.com

Cara sederhana untuk berkeliling dunia adalah membaca.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Pernahkah Orang India Menempati Pulau Pantar Alor, Nusa Tenggara Timur?

27 September 2018   20:36 Diperbarui: 28 September 2018   05:27 802
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Istilah-istilah ini menguatkan bahwa moko itu pernah diproduksi oleh orang yang memiliki peradaban yang tinggi dalam jumlah yang banyak pada zaman perunggu oleh orang-orang india yang menempati tanah pantar. Pendapat ini sekaligus sebagai bantahan terhadap mitos tentang keberadaan moko yang secara mitologi berasal dari mahluk ghaib yaitu jin atau setan seperti yang berkembang dalam cerita lokal masyarakat pantar- Kabupaten Alor. Dan temuan ini juga sebagai pantahan pada tesis yang menyatakan bahwa moko itu berasal daru suku donson (Vietnam) seperti perpektif para antropolog.

2. Penemuan Gelang Kaki (Gilling)

Mengenai gelang kaki  atau dalam istilah lokal orang menyebutnya dengan istilah gilling, mengenai penemuan gelang kaki ini pernah diungkapkapkan oleh Ibu Helang Matang bahwa mereka pernah menemukan gelang kaki ketika mereka menggali ubi hutan. Dan gelang kaki yang mereka temui tersebut sama persis seperti kebanyakan yang digunakan oleh perempuan-perempuan india ketika mereka melakukan tarian-tarian tradisonal mereka.

Dan hingga sekarang kebanyakan orang-orang pantar ketika mereka melakukan tarian Hokil, ada sebagaian dari mereka ada yang menggunakan gilling sebagai bunyi tambahan pada alunan musik yang dimainkan oleh pemandu musik dalam acara Hokil.  

Ketika kita mengidentifikasikan tentang gelang kaki yang berbentuk gilling, benda tersebut kebanyakan dimiliki oleh orang-orang india dan ini menjadi identitas mereka ketika mereka melakukan tarian-tarian tradisonal. Jadi Gilling menjadi benda penguat tentang keberadaan orang-orang india di pulau pantar pada masa silam.

3. Penemuan Cincin Tanah

Salah satu kebiasaan masyarakat pantar adalah melakukan berburu pada musim kamarau, sebelum mereka melakukan aktifitas berburu sebagaimana mestinya mereka selalu membakar hutan setelah itu, baru mereka melakukan aktifitas berburu, dan hewan yang menjadi buruan mereka adalah rusa dan babi.

Dalam berburu tersebut, orang-orang pantar pernah menemukan cincin tanah, dan diduga bahwa cincin tanah tersebut berasal dari orang-orang india. Hal ini menguatkan kepada kita bahwa orang india pernah berada dipulau pantar berdasarkan temuan-temuan yang sudah dutarakan atau akan penulis utarakan berikut ini.  

4. Tong berisi Air (Kumba)

Salah sartu wadah penyimpan air yang kebanyakan digunakan oleh masyarakat pantar adalah Kumba. Benda ini menjadi satu-satunya benda penyimpan air sebelum masyarakat menemukan wadah/tong air plasitik seperti sekarang ini, bahkan dulu tiap rumah memiliki kumba. Alat yang digunakan untuk mengambil air adalah Tuku yaitu satu alat pengambil air yang terbuat dari bambu besar dan penimbahnya terbuat dari dahan pinang (ua blako), setelah mereka mengambil air dari sumur atau mata air, maka air tersebut disimpan dalam tong yang dinamakan kumba.

Kumba merupakan salah satu wadah penyimpan air yang kebanyakan digunakan oleh orang-orang india, seperti yang kita saksikan dalam drama-drama india atau tulisan-tulisan yang penah kita baca. Sehingga penulis berani mengatakan bahwa kumba adalah satu benda yang  berasal dari india. berbeda halnya dengan keramik, dimana keramik merupakan idenrtitas benda yang diperdagangkan oleh orang-orang cina pada masa silam diseluruh dunia termasuk wilayah asia tenggara seperti indonesia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun