[7]Herbert Spiegelberg. op.cit. Hal. 210 -112
[8] Lorenz Bagus. 2005. Op.Cit. Hal. 763
[9]http://erabaru.net/kehidupan/41-cermin-kehidupan/5830-apakah-hati-nurani-itu
[10]http://filsafatindonesia1001.wordpress.com/2009/08/11/filsafat-hati-nurani-bag-1/
[11]http://filsafatindonesia1001.wordpress.com/2009/08/11/filsafat-hati-nurani-bag-1/
[12] Lorens Bagus. 2005. Op. Cit. Hal. 824
[13]http://www.kompasiana.com/posts/type/opinion/
[14] Will Durat, “Kehendak untu k berkuasa dan manusia Unggul: Filsafat Friedrich Nietzsche” dalam Zainal Abidin, 2009. Filsafat Manusia: Memahami Manusia Melalui Filsafat. Bandung: Remaja Rosdakarya.
[15]http://belajarpsikologi.com/pengertian-emosi/; lihat juga Lorens Bagus, 2005. Op. Cit. Hal. 193-194
[16] Lorens Bagus. Ibid.
[17]http://belajarpsikologi.com/pengertian-emosi/